Sebagian kompasianer ada yg penasaran: ada kasak-kusuk apa si di Kopi Darat Muara Angke? Mulanya adalah Babeh_helmi yg menghembuskan isu Kaca Mata Risman Aceh lenyap. Terus kemarin ada isu Zameel dan Mukti Ali di sini. Hari ini ada selentingn nggak enak tentang Budi Handuk. Ceritanya gimana sih? Yuk kita nguping yuk... Kabarnya nih Budi Handuk kemasukan dedemit di Muara Angke waktu "iktikaf" di gubuk sendirian. Issue itu dihembuskan oleh Zameel ke kuping Yayat lalu ke Nurul. Sebagai Admin yg tanggung jawab, Nurul berusaha menyembuhkan Budi dg cara melakukan jampi-jampi secara Islami yg disebut "rukyat". Nurul iseng bertemu dg Om Monyet putih yg kabarnya puya kesaktian menurut promosi guide di sana. Zameel dan Yayat ngintil. Nurul buka bicara, "Om monyet, Budi kemasukan dedemit. Siapa yg bisa menyembuhkan tuh bocah biar waras? Mohon pencerahan..." Lalu Yayat dan Zameel nimbrung, "Iya Om monyet, kami mohon petunjuk dan pengarahan..." dg muka sedih-hides nyaris meneteskan air mata. Monyet: "Jiaaaah... kayak Harmoko ajah... Coba dirukyat sama Syam atawa Checkgentong." Zameel: "Apa, rukyat? Cucoook...! Itu Rukyat Basri di Amerika orang pinter... Pasti bisa ngusir dedemit. Betul Om? Betul Yayat?" Yayat: "Duh, bloon elu Meel. Bukan Rukyat Basri. "Rukyat" itu jampi-jampi Islami pengusir jin. Emang Rukyat Basri turunan jin? Turunan demit?" Monyet: "Wakakakakaaaaaaaaaaaaaaaaaaak..... Meel, Meel... sama Yayat keok. Bener itu Rukyat Pasir eh Rukyat Basri itu orang biasa... Yg muka "orang pinter" tuh Checkgentong sama Syam." Zameel: "Masya Allah, Ck Ck Ck.... Om monyet wawasannya luas sekali. Rahasianya apa si'?" Yayat : "Halaaah monyet, dari dulu cuma makan pisang!" Monyet: "Hey Yayat, jangan liat pisangnya tapi cocorannya dunk.... hiks." Zameel: "Whuahahahaa.... Om monyet porno!!! Yuk kita tangkap Budi yuk. Nurul tunggu sini." Sementara itu Budi Handuk melamun sendirian di sebuah gubuk sambil ngebul ngisap rokok ketengan. Kadang senyum sendiri, kadang ketawa sendiri. Kadang ngakak sendiri. Kadang topinya dilepas lalu dilempar-lempar ke udara untuk kemudian dikejar seperti bareng anak-anak kecil rebutan layangan putus. Menakjubkan! Walau tampaknya nggak ngeh dg kelakuan sendiri tapi tampak happy banget Budi Handuk sendiri di gubuk. Juga tidak ngeh ada tamu datang tiba-tiba. Yayat : "Halo Buduk... gy apa? mo apa? ma sapa?" menyapa Budi Handuk dg singkatan "buduk". Budi Handuk: "EEE inih cewek mungil... Hihihihihiiiiiii.... Hihihihihiiiiiiiii......" mirip suara Suster Ngesot. Zameel : "Astaghfirullah. Nauzubillah min zalik. Ngga salah, si Buduk kemasukan dedemit. Tangkaaaaaapppp!!!!" Singkat cerita Budi Handuk diringkus dan direjeng oleh puluhan kompasiner lalu dirukyat oleh Checkgentong dan Syam. Checkgentong yg memijat-mijat dan bebacaan jampi-jampi, sementara Syam kumur-kumur air kali terus menyemburkannya ke wajah Budi Handuk. Merontalah dia, bahkan Listiyo Fitry, cewek yg konon sering dilamuni Budi, hampir kena tempelengannya. Budi Handuk : "Busyet, bau jigong siapa nih?" Kebauan lalu meludah. Hiyyyyekkkkk... Cuhh! Cuhh! Cuhh!!! Terus sempoyongan hampir terjengkang. Beruntung dewi fortuna ada sedikit belas kasihan sama Budi Handuk lalu dewa-dewi menggerakkan badan dan jiwa Listiyo Fitry untuk secara spontan menopang dan mendekapnya dari belakang. Listiyo Fitry: "Cep cep cep sayang.... Ga papa bau jigong dikit, yang penting kamu waras. Daripada edan. Kata orang Jawa: wong edan ora kathokan." Menyadari situasi yg berkembang begitu cepat, Budi Handuk pura-pura kelojotan mau semaput supaya Listiyo tidak melepaskan dekapannya, ehm! ehm! ehm!
- TAMAT - KHATAM - THE END -
Salam tuljaenak, Ragile 01-apr-2010
NB: Postingan ini adalah sambutan atas postingan Babeh_Hemi pada serial Risman's Angel, foto-foto milik beliau Babeh_helmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H