HUMOR. Seorang pelukis, anak didik pelukis tenar Indonesia Basuki Abdullah, pada awal tahun 2011 bikin gemas Sekjen PBB dan 200 kepala negara. Gara-gara salah lukis, tidak sesuai pesanan. Saking gemasnya hingga lukisan disobek-sobek . Kemudian si pelukis ditetapkan jadi buron polisi antar negara karena kabur setelah mengantongi ongkos lukisan dengan total $100000.
Mula perkara adalah ketika konsultan PBB order lukisan ukuran raksasa dalam 3 tema. Rencananya untuk dipamerkan pada Sidang Umum PBB. Pada moment itu setidaknya akan hadir 200 kepala negara untuk menyaksikan 3 lukisan ukuran raksasa yang disponsori oleh PBB. Tapi sayang disayang pas dipamerkan di kantor pusat PBB di New York ternyata menyimpang dari harapan PBB.
Semua itu gara-gara order lukisan jatuh ke tangan pelukis nyentrik yang suka mejeng di emperan jalan Malioboro Jogyakarta. Jokerseh namanya. Begitu terima duit $100000 maka Jokerseh segera melukis gaya realisme yang hidup bagaikan karya lukis goresan maestro Basuki Abdullah. Sayangnya dia tidak tanya dulu maunya lukisan apa tapi melukis sesuai mood(suasana hati).
Ketika satu bulan kemudian job selesai, dikirimlah ke kantor pusat PBB di New York. Saking percayanya lukisan langsung dipamerkan tanpa diperiksa terlebih dahulu. Maka gemparlah. 200 petinggi negara geleng-geleng kepala sambil ngakak.
Berikut ini 3 lukisan ukuran raksasa karya Jokerseh itu:
1) LUKISAN BERTEMA PERDAMAIAN:
Sebuah lukisan yang menggambarkan lima rombongan kucing sedang mengadakan acara temu kangen. Mereka bersalam-salaman, cium pipi kanan cium pipi kiri, cubit-cubitan, dan peluk-pelukan. Setelah itu cakar-cakaran semua sampai babak belur.
2) LUKISAN BERTEMA PERSAMAAN:
Sebuah lukisan yang menggambarkan kejadian di sebuah lapangan bola. Manusia dari semua ras sedang sama-sama menendang bola. Sama-sama menggiring bola. Dan sama-sama tidak punya tengkorak kepala.
3) LUKISAN BERTEMA PENGHEMATAN:
Sebuah lukisan yang menggambarkan penghematan liang kubur. Dilukiskan tampak dari samping di mana dalam satu liang kubur terdapat 4 mayat sekaligus. Paling bawah mayat ayah. Di atasnya adalah mayat ibu. Di atasnya lagi mayat anak pertama. Di atasnya lagi mayat anak kedua. Keempat mayat tersusun rapi nampak dalam posisi sedang pangku-pangkuan mesra secara bersusun.
Namun demikian Sekjen PBB batal menuntut secara hukum karena terganjal oleh bunyi catatan pada Nota Pesanan Lukisan, sbb:
"CATATAN: USAHAKAN BIKIN LUKISAN PALING UNIK, PALING MENARIK, DAN SESUAI HATI NURANI"
:::
