Mohon tunggu...
Ay Ragiel
Ay Ragiel Mohon Tunggu... -

Simple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Baru Ayahku a

23 Februari 2013   04:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mulai menyukai rumah baru ayahku

Kerap kali aku datang membawakannya sebotol air dan seplastik bunga warna warni

Semerbak wangi kenanga hijau

Melihat rumah itu hanya satu yang kurasakan.. D a m a i..

Yaa, tepat sekali. Pemakaman

Aku menyukai rumah baru ayahku

Duduk diam menundukan kepala memanjatkan sejuta do'a cinta

Jantungku seperti terhempas, nafasku hilang dan otakku sakit berfikir..

Teringat bagaimana cintanya mengalir

Malaikat tua yang selalu menungguku di teras rumah,

memelukku hingga lelap tertidur, menyiapkan makanan ketika aku sakit,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun