Mohon tunggu...
Raghody A. Zulda
Raghody A. Zulda Mohon Tunggu... Lainnya - Raharjalah

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perdana Menteri Visioner Singapura Lee Kuan Yew

24 Desember 2023   11:31 Diperbarui: 24 Desember 2023   11:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lee Kuan Yew (LKY) adalah perdana menteri pertama Singapura memimpin dari tahun 1959 hingga 1990. Meskipun beberapa anggapan LKY memimpin dengan gaya otoriter dan paternalistik, akan tetapi, LKY berhasil membangun pondasi Singapura untuk berkembang dan bertransformasi dari negara dunia ketiga menjadi negara maju dunia pertama.

Figur LKY adalah seorang visioner dan efisien dalam memerintah, dengan 52 tahun karir dalam pemerintahan Singapura, 30 tahun sebagai perdana menteri. Kemudian LKY dipercaya sebagai senior perdana menteri dan pada tahun terakhir karirnya dalam pemerintahan, LKY dipercaya sebagai mentor pada pemerintahan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan sepenuhnya berhenti pada tahun 2011.

LKY dengan visi jangka panjang, memahami betul keterbatasan, potensi dan cara untuk mengantarkan Singapura ke kemajuan. Dimulai pada awal pemerintahan, LKY memberlakukan rencana lima tahun, mencakup pembersihan kawasan kumuh dan pembangunan perumahan umum, emansipasi perempuan, perluasan layanan pendidikan dan industrialisasi.

Kepemimpinan transformasional versi LKY terjelaskan dalam memoarnya. LKY menyikapi mayoritas kepemimpinan Asia pada masa itu dengan mengutuk keserakahan, korupsi dan dekadensi yang dilakukan banyak pemimpin Asia. Dan LKY beritikad dalam memimpin pemerintahan dengan bersih dan efektif. LKY juga menyampaikan "Saat kami mengambil sumpah jabatan pada bulan Juni 1959, kami aparatur mengenakan kemeja putih dan celana panjang putih untuk melambangkan kebersihan dan kejujuran perilaku. Kami memastikan sejak kami menjabat, setiap dolar pendapatan akan diperhitungkan dengan benar dan akan sampai ke masyarakat secara utuh tidak berkurang dalam prosesnya.

Sepeninggalan kolonialisme dari Singapura, budaya korupsi diwariskan kepada pemerintahan Singapura.  Transformasi LKY mengupayakan zero tolerance terhadap korupsi, diantaranya adalah: 1) Reformasi memperkuat lembaga investigasi korupsi Singapura (Corrupt Practice Investigation Bureau). 2) Penegakan hukuman bagi tersangka korupsi, sekalipun petinggi pemerintahan. 3) Memberikan peningkatan pendapatan aparatur negara dan jaminan pensiun. Pada tahun 2004, aparatur negara setingkat menteri mendapat gaji lebih dari 1 juta dolar AS, 4 kali lebih besar dari Departemen Kesekretariatan Kabinet Amerika Serikat. Dan LKY juga memberlakukan penyetaraan upah dengan performa GDP Singapura.

Dalam memoarnya LKY menyampaikan bahwa pencapaian terbesar dalam hidupnya adalah menghabiskan waktu bertahun-tahun "mengumpulkan dukungan, mengerahkan kemauan untuk menjadikan Singapura meritokrasi, bebas korupsi dan setara bagi semua ras, dan hal ini a kan bertahan lama, meskipun setelah sepeninggalan saya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun