Jiwanya belum ditempa untuk bisa menerima kekalahan. Mereka hanya melihat timnya harus menang.Kita seolah belum mau bersikap fairplay. Melalui fairplay kita diharuskan mengapresiasi kehebatan lawan yang lebih tangguh. karena mungkin mereka lebih baik latihannya dari kita. Sehingga saat kita mampu menghargai lawan yang lebih tangguh, maka kekalahan yang kita dapat bukanlah kehinaan. karena tentu itu merupakan hasil yang maksimal yang pernah dicapai. Dan mereka yang menang pun tidak mesti bersikap sombong tentunya.Karena siapa tahu di kemudian hari nasibnya tidak mujur.Â
Mari kita jadikan peristiwa di Malang sebagai pelajaran yang sangat berharga, untuk kebangkitan sepakbola kita. Bersikap lapang dan berjiwa besar agar mau menerima apapun hasilnya. karena itulah yang terbaik. Apalah arti sebuah kemenangan bila diperoleh dengan cara yang tidak fairplay dan melukai lawan. Kemenangan hakiki bukan dengan cara menjatuhkan atau menindas lawan. Tetapi kemenangan hakiki adalah bila kita mampu meredam ego diri kita masing-masing. Itulah the Real champion. Bravo sepakbola indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H