Mohon tunggu...
irfan kusnandar
irfan kusnandar Mohon Tunggu... Lainnya - Hope for the best and prepare for the worst

pengembara spiritual

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Impian

5 Februari 2022   12:59 Diperbarui: 5 Februari 2022   13:03 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ketika arah kita miliki. Lalu konsisten kita jalani, menurut mereka kesuksesan segera diraih. Tinggal menunggu waktu. lika liku kehidupan ibarat jalan berlubang. 

Selama kita fokus, cerdas memilah dan memilih jalan, maka akan dengan mudah kendaraan kita bisa selamat. 

Demikian juga dengan impian kita. terus fokus pada apa yang menjadi perhatian kita. walau rintangan datang baik dari dalam keluarga maupun dari luar, tabah dan sabar menjalani suatu saat mereka akan tersenyum menyanjung kita. 

Terkadang cibiran orang bahkan hinaan terasa mengganggu kita. yakini satu hal bahwa mereka demikian karena tidak tahu apa yang sesungguhnya sedang kita jalani. 

Satu yang dibutuhkan jadikan mereka sebagai cambuk kesuksesan kita. kita ubah energi negative mereka, menjadi energi positif sebagai katalisator kesuksesan kita.

Sejarah mencatat, kalau orang-orang besar itu, ternyata hidupnya jauh lebih berat dibanding kita. jangan kira Islam berkembang sampai sekarang ini, tidak ditebus dengan ujian yang berat. 

Nabi Muhammadlah yang telah mengorbankan seluruh hidupnya untuk islam. Beliau sangat rendah hati, disebut dalam al-quran sebagai orang yang paling berat ujiannya, paling peduli kepada lingkungannya. Namun semuanya terbayar. Kini Islam sudah diterima oleh masyarakat dunia. Abraham lincolin pada akhirnya berhasil menduduki kursi kepresidenan amerika. 

Menjadi orang nomor 1 di amerika melalui serangkaian “ujian” yang sangat berat. Ia tidak dengan mudah begitu saja mendapatkannya. Jatuh bangun di tolak di senat amerika. Kalah dalam pencalonan. Sampai akhirnya berhasil menjadi presiden. 

Demikian juga dengan Thomas alfa Edison. Berkali-kali melakukan serangkain percobaan dan gagal, namun itu tidak mengendurkan semangat untuk terus mengejar impiannya bisa menerangi dunia, melalui pembuatan lampu pijar. 

Bahkan orang-orang hebat, memiliki keterbatasan-keterbatasan fisik. Namun keterbatasannya tidak dianggap sebagai halangan meraih impiannya. Siapa tidak kenal komponis besar dunia, Mozart. Siapa yang tak kenal albert Einstein. Serta nama-nama tokoh dunia lainnya yang sanggup memberi perubahan kepada dunia.

Pada akhir sesi testimonial itu mereka menambahkan beberapa catatan-catatan terkait dengan perilaku yang telah menjadi kebiasaan. Seperti sering mengungkit hal-hal buruk di masa lalu. Kurang mensyukuri hasil yang diperoleh. Mengeluh terhadap pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun