Mohon tunggu...
Ragam Potret
Ragam Potret Mohon Tunggu... Jurnalis - Menangkap Berita Memotret Realita

Ragam Potret adalah media massa yang fokus menyajikan berita seputar bahasa dan sastra Indonesia. Dengan slogan Menangkap Berita dalam Satu Bingkai Cekrek!. Adapun data dan struktur perusahaan kami sebagai berikut. Pimpinan Umum: Dr. David Setiadi, M.Hum., Manajemen Perusahaan Pimpinan Perusahaan: Najwa Rahila Agustiana, Sekretaris: Annisa Syaqila Supriatna, Bendahara: Najwa Ashma Najiyah, Manajemen Redaksi Pimpinan Redaksi: Annisa Syaqila Supriatna, Wakil Redaksi: Ismi Nurramadhan, Sekretaris: Is-Ma-Ae Tahloding, Editor: Annisa Syaqila Supriatna, Penulis: Ismi Nurramadhan. Alamat Perusahaan: Jl. R. Syamsudin, S.H. No. 50, Cikole, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43113 Gedung Perusahaan: Gedung E, Ruang E13, Laboratorium PBSI Email: ragampotret@gmail.com Instragram: ragampotret23 Penanggung Jawab Perusahaan: Najwa Rahila Agustiana 0858-6451-2530 Penanggung Jawab Redaksi: Annisa Syaqila Supriatna 0895-1681-1696

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kosakata Unik Bahasa Indonesia yang Jarang Kita Ketahui

1 Januari 2025   16:06 Diperbarui: 1 Januari 2025   16:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia menyimpan sejuta pesona, tidak hanya dari kekayaan strukturnya tetapi juga dari kosakata yang jarang kita dengar. Pernahkah Anda mendengar kata "candramawa", yang berarti hitam bercampur putih? Atau kata "asmaraloka", dunia cinta kasih yang penuh keindahan? Kata-kata seperti ini sering muncul dalam karya sastra, tetapi sayangnya, jarang terlintas dalam percakapan sehari-hari.

Kosakata seperti "baskara" (matahari) atau "jumantara" (awang-awang langit) memiliki daya puitis. Kata-kata ini tak hanya menggambarkan sesuatu, tetapi juga membawa nuansa yang indah. Misalnya, "redum" (suram, mendung) bisa digunakan untuk menggambarkan suasana hati atau cuaca dengan indah. Namun, ada pula kata yang memiliki makna unik dan relevan dalam kehidupan sehari-hari, seperti "adarusa" (orang yang meminjam sesuatu tanpa niat mengembalikannya). Kata ini bisa menjadi sindiran halus di tengah percakapan santai. Kosakata seperti ini tak hanya memperkaya bahasa kita tetapi juga menggugah imajinasi. Kata "bahtera" (kapal) atau "ancala" (gunung) bisa menjadi inspirasi bagi karya seni atau sastra. Sementara itu, kata seperti "nestapa" (kesedihan mendalam) mampu menyentuh emosi pembaca dalam karya sastra. 

Menghidupkan kosakata langka seperti "nirmala" (bersih, suci) atau "rahayu" (selamat, tenteram) adalah salah satu cara menjaga keindahan bahasa Indonesia. Mari mulai menggunakan kata-kata ini, baik dalam tulisan, percakapan, atau karya sastra. Siapa tahu, kata yang jarang terdengar ini bisa menjadi tren baru yang menghidupkan kembali kekayaan bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun