Bengawan Solo Siaga 1, Ini Penyebabnya.
Bojonegoro -- Debit air di Sungai Bengawan Solo terus meningkat. Ketinggian air di Sungai Bengawan Solo menyentuh angka 12 meter diatas permukaan air laut. Hal tersebut terpantau berdasarkan tiang ukur yang berada di utara Pasar Bojonegoro.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto menerangkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro mengalami pancaroba dan bersiap menghadapi bencana Hidrometeorologi. Dimana akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, disertai angin kencang dan petir.
 "Prakiraan BMKG, Bojonegoro mengalami pancaroba dan bersiap menghadapi bencana Hidrometeorologi. Dimana akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, disertai angin kencang dan petir," terang Ardhian saat dihubungi awak media, Minggu (23/10/22)
Ia menambahkan, terdapat 35 (tiga puluh lima) Desa di 4 (empat) kecematan yang terancam banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo. Antara lain Kecamatan Kota, Balen, Kanor dan Baureno. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat yang tinggal di sekitara bantaran sungai bengawan solo untuk tetap waspada.
"Warga masyarakat yang tinggal di sekitara bantaran sungai bengawan solo, untuk tetap tenang dan waspada," imbuhnya
Masyarakat diharapkan waspada dan selalu berhati2 apabila turun hujan, apabila dalam perjalanan utk berhenti dan mencari tempat berlindung yg aman dan hindari pohon serta bangunan yg tinggi. Waspadai juga terhadap bangunan rumah yg lapuk. Selalu memantau situasi dan berkoordinasi dg pemerintah desa, kecamatan dan BPBD. Selalu memantau prakiraan cuaca yg disampaikan oleh BPBD dan BMKG
"Masyarakat tetap waspada dan terus pantau informasi terkait perkembangan Prakiraan cuaca," pungkasnya (msn/rn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H