Mohon tunggu...
Ragam Nusantara
Ragam Nusantara Mohon Tunggu... Editor - Owner Ragam Informasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Editor ragam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Panpel Arema FC Vs Persebaya Diduga Cetak Tiket Melebihi Kesepakatan

2 Oktober 2022   12:33 Diperbarui: 2 Oktober 2022   13:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang -- Panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan derbi Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya diduga menyalahi kesepakatan dalam mencetak tiket. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Maharli saat tampil secara online di KompasTV, Minggu (2/10/22).

"Sebelum pertandingan ini dilaksanakan, sudah ada edaran surat dari Kepolisian untuk tidak mencetak tiket yang memenuhi stadion. Hanya diijinkan sekitar 25 ribu tiket, tapi yang dijual diduga sekitar 45 ribu tiket," terang Akmal

Ia menambahkan, PSSI juga tidak mengantisipasi pertandingan derby klasik jawa timur yang kedua tim memiliki revalitas sangat tinggi. Baik Arema FC maupun Persebaya Surabaya sama sama tidak ingin kalah.

"Bagi Arema kalah dengan siapa saja tidak apa apa, asalkan tidak dengan Persebaya. Dan dipertandingan kemarin, mereka kalah dengan Persebaya di kandang sendiri," imbuhnya.

Ketika supporter masuk ke lapangan dan terjadi kerusuhan dengan pihak keamanan yang jumlahnya tidak begitu banyak, sehingga pihak keamanan tidak punya cara lain selain menembakkan gas air mata. Situasi yang berdesak desakan tidak dapat diantispasi sehinga jatuh korban

"Situasi yang berdesak desakan, ada yang terinjak injak, kemudian ada yang sesak nafas dan sebagainya sehingga kemudian tidak bisa diantasipasi dengan baik, yang pada akhirnya menjadi penyebab banyaknya korban nyawa," pungkasnya. (sg/rn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun