Mohon tunggu...
Rafuan Ahmad
Rafuan Ahmad Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang akan tercatat dalam sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Perbedaan Sikap antara Kebanyakan Pemuda Amerika Serikat dan Kebanyakan Pemuda Indonesia

19 Juni 2014   12:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:09 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posting foto atau cerita pengalaman ke luar negeri.
Kebanyakan pemuda Amerika; Wah kamu hebat sekali bisa ke luar negeri, acara apa ? Bagaimana disana ? Cerita lebih banyak dong. (Setelah itu mereka menabung sebanyak mungkin dan mempersiapkan tujuan negara yg ingin didatangi, atau mencari event-event internasional untuk diikuti)


Kebanyakan pemuda Indonesia; Ah baru ke luar negeri sebentar aja udah sombong, gak bawa manfaat apa-apa juga buat bangsa. (Setelah itu yg ngomong malah lanjut tidur, atau main game, atau nongkrong)

Ada kegiatan yang bagus.
Kebanyakan pemuda Amerika nanya; kegiatannya tentang apa ? Apa manfaat yang bisa saya dapatkan disana ? (kemudian kalau kegiatannya cocok dengan passionnya langsung daftar)
Kebanyakan pemuda Indonesia nanya; Ada uang sakunya gak ? Ada makan siangnya gak ? Ada doorprizenya gak ? (Kalau gak ada mereka gak datang, kalau ada mereka datang tapi telat, nunggu dekat pembagian makan baru datang)

Dikritik baik karena ucapan ataupun karena perbuatan.
Kebanyakan pemuda Amerika; Terima kasih sudah mengkritik kami, tapi kami berucap/berbuat seperti itu ada alasannya, alasan yang rasional dan logis menurut pemikiran kami. Kami suka dikritik ataupun mengkritik secara terang-terangan, bukan dari belakang. (Inilah gentle-man sejati menurut saya)
Kebanyakan pemuda Indonesia; Apa lu ngomong begitu ? Emang lu manusia suci yang ga punya salah. Lu jangan urusin urusan orang lain, tuh urusin masalah A masalah B aja. Kayak lu yang paling bener aja. (Padahal masalah A dan masalah B itu juga urusan orang lain, habis itu doi langsung ngomong di balik layar alias di belakang orang yang mengkritik)

Sementara tiga perbandingan ini dulu. Nilai-nilai kebaikan itu tidak diidentifikasi dari status atau identitas, tapi nilai-nilai kebaikan itu bisa ada dimana saja, pada orang-orang yang baik. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan kita bersam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun