Mohon tunggu...
Rafnel Azhari
Rafnel Azhari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pejuang dari Minang. orang yang haus inspirasi dan selalu mencoba ingin menginpirasi. sedang berguru di Pasca Sarjana IPB. www.azharirafnel.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anis dan Anas

16 Februari 2013   01:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:15 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua nama yang santer di perbincangkan dan menjadi Headline pemberitaan akhir-akhir ini adalah, yang pertama: Anis Matta, merupakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dan yang kedua adalah, Anas Urbaningrum yang merupakan ketua umum Partai Demokrat. Kedua nama tokoh muda ini menghiasi pemberitaan di media Mainstream maupun “perguncingan” di media sosial semenjak dua minggu terakhir.

Anis matta, bernama lengkap Muhammad anis matta lahir di Bone, Sulawesi selatan 17 Desember 1968. Anis saat sekarang ini baru berusia 44 tahun, umur yang relatif masih muda ketimbang politisi dan pemimpin partai lainnya di Indonesia. Anis matta adalah aktivis yang membangun karir politik dari bawah, dia bukan anak pejabat atau pengusaha yang tiba-tiba diberi jatah jabatan Sekjen sebuah partai politik lantaran ayahnya seorang presiden atau pejabat negri ini. Bukan. Anis telah mengalami pergulatan bermandikan keringat dan lumpur guna membangun integritas, karakter dan pengetahuan dalam rangka memahami Indonesia dan penderitaan rakyat. Dia jelas bukan Politisi dan aktivis Instant apalagi karbitan. Jika anda pernah mendengar Ceramahnya atau membaca bukunya, anda akan merasakan seorang anak muda yang memiliki keluasan pengetahuan serta wawasan disertai dengan tekad yang kuat untuk membangun negri ini.

Anas urbaningrum, lahir di Blitar Jawa timur, 15 Juli 1969. Pada saat sekarang Anas berusia 43 tahun, setahun lebih muda dari Anis matta. Anas adalah pemimpin partai politik termuda di negri ini. Sebagai mana anis matta, Anas urbaningrum juga membangun karir politik dari bawah. Anas merupakan aktivis mahasiswa yang matang di HMI dan terkenal cerdas serta sangat santun. Jika ingin belajar bersikap tenang dan santun dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan, anas adalah guru terbaiknya.

Kedua tokoh ini memiliki beberapa kesamaan. Selain sama-sama memimpin partai politik dalam usia relatif masih muda, kedua orang ini juga merupakan sosok Intelektual – aktivis yang produktif menulis. Anas urbaningrum telah menorehkan tidak kurang dari 10 buah buku sepanjang karirnya, begitu juga Anis matta sangat produktif menulis dan mengisi ceramah serta terkenal sebagai seorang trainer pengembangan diri. Kedua orang ini sama-sama membangun politik gagasan. Kesamaan lain adalah kedua tokoh ini sama-sama pernah dilaporkan ke KPK dan dipersangkakan terlibat perkara korupsi. Anis Matta dilaporkan oleh kolega sekaligus seniornya di partai keadilan sejahtera tapi pada akhirnya  terbukti tidak terlibat. Sedangkan Anas urbaningrum juga disebut-sebut keterlibatannya dalam kasus korupsi Hambalang oleh kolega sekaligus sahabat lamanya di partai Demokrat.  Meskipun belum terbukti terlibat,  Publik telah memberikan hukuman yang bisa jadi jauh lebih “kejam” dari hukum positif negri ini.

Di balik semua kasus dan dugaan yang terjadi akhir-akhir ini, bagi saya kedua tokoh ini adalah segelintir dari potret ideal Politisi muda yang berhasil memimpin partai politik besar di negri ini. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan, mereka bisa merangsek maju kedalam pusaran elit lapisan atas partai politik yang selama ini diisi oleh Pengusaha, anak pengusaha, pejabat atau anak pejabat. Mereka berdua jelas bukanlah orang-orang yang cukup memasang nama ayahnya atau mengandalkan uang banyak ayahnya untuk dapat melenggang kangkung ke gedung parlemen. Bukan, mereka bukan orang yang seperti itu. Mereka adalah orang – orang yang harus membangun basis pengetahuan yang kuat, pengalaman yang kaya, dan perjuangan yang tidak mudah untuk dapat mencapai posisi itu.

Saya bukan kader apalagi pengurus partai politik manapun, termasuk partai kedua tokoh ini. Saya juga bukan orang yang tidak mendukung pemberantasan korupsi. Koruptor adalah musuh rakyat dan musuh keadilan. Saya juga tidak berpretensi mengkampanyekan kedua tokoh ini. Saya hanya ingin menegasikan bahwa dalam kacamata saya, kedua orang ini, untuk kondisi sekarang, adalah potret ideal politisi negri ini. Entah kenapa, saya masih terus berharap akan banyak ke ajaiban yang dapat diciptakan oleh orang – orang seperti mereka. Saya berharap, mereka bukanlah orang-orang yang layu sebelum berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun