Mohon tunggu...
Rafly Riyadi
Rafly Riyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Di Sebuah Universitas Bandung

Hai, Saya Mahasiswa Yang Selalu Berusaha Mendapat Nilai Sempurna Di Mata Kuliah Manapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suami Menghabisi Nyawa Istri Ditangannya Sendiri dengan Pisau

16 Januari 2024   11:21 Diperbarui: 16 Januari 2024   11:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang ibu muda berinisial M (24) dibunuh oleh suaminya  N (25) di sebuah rumah kontrakan di Desa Cikedokan, Desa Skadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

 Sebelumnya disebutkan, pelaku membunuh istrinya di depan kedua anaknya.

 Setelah N membunuh istrinya, dia memandikan korban dan mengembalikannya ke  orang tuanya. Ia menceritakana tentang kejadian pembunuhan tersebut dan ayahnya mengantarkan ke kantor polisi.

Awal mulanya pelaku dan korban memang sering terlibat cekcok rumah tangga, korban sempat membuat laporan ke kantor polisi tentang kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan telah berhasil mendapatkan hasil visum, akan tetapi menurut keterangan warga entah mengapa keduanya Kembali Bersama dan melanjutkan kehidupan rumah tangga seperti biasa. Akan tetapi cekcok rumah tangga tidak bisa diindahkan dan tetap terjadi.

Karena kesal dan tertekan oleh masalah ekonomi, N  mengambil pisau di dapur dan menggorok leher sang istri yang sedang menyusui anak kedua. Karena istri sudah tidak bergerak dan telah meninggal dunia dengan darah disekujur tubuh, N pun segera membersihkan darah dari tubuh korban dan tkp. N membeli sabun sempat membeli sabun serenceng di warung untuk membersihkannya agar tidak berbau. N mencuci baju dan memandikan korban yang terkena darah, lalu N menidurkan korban di Kasur dan seluruh tubuhnya dibalut selimut. Setelah membersihkan tkp dan korban, N membawa anaknya untuk dititipkan kepada mertuanya, yaitu Linda, atau ibu korban. Setelah menitipkan anaknya, N pun ke orang tuanya karena bingung harus berbuat apa, ayah N pun mengantar N ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.

Saat N mengadu kepada orang tuanya, orang tua korban pun membawa kedua anak korban yang dititipkannya ke kontrakan korban untuk mengembalikannya sekalian ingin membeli sayur kepasar, tanpa menaruh rasa curiga, ibu korban membuka pintu rumah Dimana kuncinya ada di tempat biasa anaknya menaruhnya. Saat masuk ke kamar sang ibu terkejut melihat anaknya tidak bergerak dan wajahnya lebam. Saat dipegang pun suhu tubuhnya dingin. Ibu korban langsung memanggil pemilik kontrakan untuk mengecek korban. Saat dicek memang benar korban sudah tidak bernyawa dan ditemukan luka dileher sedalam 7 cm.  menurut kesaksian warga setempat korban dan pelaku sering kali terlibat cekcok rumah tangga, dan korban sempat membuat laporan ke kantor polisi tentang kasus kdrt dan sudah keluar hasil visumnya, akan tetapi keduanya Kembali biasa dalam menjalani hari-harinya.

"Mungkin dua atau tiga (adu mulu) dalam seminggu," menurut keterangan warga.

 Siapakah Nando Kusuma Wardhana?

 Menurut keterangan warga, Nando  bekerja di sebuah perusahaan.

Selain itu, nando bekerja sebagai driver ojek online (Ojol) untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Nando saat ini terdaftar sebagai karyawan paruh waktu di sebuah perusahaan di Bekasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun