Mohon tunggu...
Rafly Febriansyah
Rafly Febriansyah Mohon Tunggu... Security - Scavenger Poem

Ada yang harus aku tuju, kemudian aku buat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Hampa

26 Juni 2024   17:29 Diperbarui: 26 Juni 2024   17:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kopimu sudah dingin;

ingin tetap kau minum atau kuganti dengan yang baru?

'yang baru bisa? aku ingin menghangatkan tubuhku yang gigil.'

tetapi aku tidak bisa memastikan rasa kopi yang sama, setelah aku meracik kopimu yang kedua.

'memangnya, apa bedanya racikan yang pertama dengan yang kedua? bukankah semua kopi sama?'

jelas beda. kopi yang pertama aku racik dengan bubuk-bubuk halwa, lalu kutabur dan ku aduk bersamaan dengan hatiku yang larut dalam cangkirmu.

'lalu, yang kedua?'

aku meraciknya dengan penyeselan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun