Mohon tunggu...
Rafly Febriansyah
Rafly Febriansyah Mohon Tunggu... Security - Scavenger Poem

Ada yang harus aku tuju, kemudian aku buat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersesat

14 April 2023   15:54 Diperbarui: 14 April 2023   16:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagaimana bisa aku mencoba
untuk menggenapi kepalamu yang ganjil.
sedang dirimu yang hampir terjal
tidak pernah memintaku untuk mengganjal.

dan diriku yang mulung;
memaksa masuk ke tubuhmu yang malang.
bertamasya didadamu yang laut
dan menginap dikepalamu yang hutan.

aku melihat kapal-kapal rusak didadamu;
pasir-pasir yang kumuh, daun-daun gugur dikepalamu,
dan beberapa sampah yang tak kunjung dibenahi.
seperti lautan yang hampir surut,
hutan tandus yang dibakar halus.

lalu kudapati dirimu yang sepi;
menari dan menginjak-injak airmatamu sendiri.
aku menilik lebih dalam;
memadati matamu yang macet dipintu keluar paling sepi.

sepertinya aku benci pulang;
aku ingin tersesat saja di lautan tubuhmu.
hingga sampai;
kepala dan dadamu
rajin tergenapi pada tubuhku yang padang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun