Mohon tunggu...
Rafly Febriansyah
Rafly Febriansyah Mohon Tunggu... Security - Scavenger Poem

Ada yang harus aku tuju, kemudian aku buat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada Dalam Desa

29 Mei 2019   18:41 Diperbarui: 29 Mei 2019   18:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanah subur menjadi gersang tak terangsang
Di dalam desa yang tertindas ranjangnya.
Segenap bintang berkedip kepada bulan datangnya malam
Saat anak meringis dengan ibunya
Matanya tergenang gemilang, menjerit ia
Dibantingnya pepohonan, sawah ladang, dendam harian yang tak terbayar.
Jangkrik dan burung membuat lirik,
menghibur tanah subur yang gugur dibalik alur
Mengangkat bulu kaki tetapi dijatuhkan nya juga

Pagi berlanjut tiba
Matahari tegak berdiri diatas tanah desa
Waktu warga berdiri bersama lahannya.
Terjerat perangkap tikus jahat
Seorang ibu yang menanggung tangis dua anak.
Tiada harapan untuk meluang,
Sekejap pamit untuk mencium anak.
Meratap seorang anak dan bertanya akan ibu pada ladang tetangga.
Kemudian sebuah pohon yang layu jatuh kedalam kepalan.

Sengsaralah seorang anak ditanah desa, membuai hidup dengan berat luka
Dan matinya semua lahan warga punya
Tiada bingkisan yang berkesan,
Hanya ada sebuah kikisan tangisan, enggaan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun