Mohon tunggu...
Muhammad RaflyAnshari
Muhammad RaflyAnshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan Basah di Wilayah Kalimantan Selatan

15 November 2022   20:50 Diperbarui: 15 November 2022   20:54 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin dan sekitarnya merupakan wilayah yang mempunyai lahan basah yang melimpah. Menurut Konvensi Ramsar, lahan basah mencakup wilayah riparian (tepian sungai) dan pesisir yang berdekatan dengan suatu lahan basah, pulau-pulau atau bagian laut yang dalamnya lebih dari 6 meter yang terlingkupi lahan basah. Lahan basah juga disefinisikan sebagai daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan alami maupun buatan dengan air yang tergenang tetap ataupun sementara.

Lahan basah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lahan basah alami dan lahan basah buatan. Lahan basah alami meliputi rawa, hutan mangrove, hutan gambut, dan tepian sungai. Sementara lahan basah buatan meliputi waduk, tambak, sawah, irigasi, dan kolam.

Di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 4.969.824 hektar lahan basah yang terbagi menjadi lahan basah pasang surut, lahan basah gambut, dan lahan rawa lebak yang tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, serta yang lainnya.

Berikut ini merupakan beberapa contoh pengelolaan dan pemanfaatan lahan basah di Kalimantan Selatan berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan.

  • Warga Desa Beringin memanfaatkan lahan basah sebagai tambak ikan. Pemanfaatan ini dijadikan untuk usaha dan juga sebagian untuk konsumsi sehari-hari. Menurut “Mama Fa’i” yang merupakan penjaga tambak tersebut, tambak itu sudah ada selama bertahun-tahun, dalam tambak tersebut terdapat budidaya ikan patin. Selain itu, di sekitar tambak juga terdapat ekosistem lain seperti kendang bebek dan merpati.

  • Di Kecamatan Alalak  sekitaran jembatan barito, lahan basah dimanfaatkan sebagai tempat budidaya mangrove. Hal ini sangat berguna untuk mencegah longsor dan mengatasi masalah banjir serta untuk melestarikan tanaman mangrove tersebut. Selain itu, kawasan ini juga dapat berfungsi sebagai tempat wisata.
    Dokpri
    Dokpri
  • Kawasan bukit batu di Aranio, Kabupaten Banjar dimanfatkan sebagai taman hutan raya, Selain itu, Kawasan bukit batu juga termasuk ke dalam wilayah waduk riam kanan yang dimanfaatkan sebagai sumber air sebagian masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar. Daerah ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata karena menawarkan pemandangan dan panorama alam yang sangat indah.
    Dokpri
    Dokpri
  • Daerah tepian sungai di Desa Basirih dimanfaatkan sebagai desa wisata religi, hal ini juga tidak lepas dari  adanya makan Habib Basirih (Habib Hamid bin Abbas Bahasyim) di wilayah tersebut. Selain itu, di Kawasan tersebut juga terdaapat dermaga yang berfungsi untuk tempat singgah dan berlabuhnya kapal di sungai tersebut.
    Dokpri
    Dokpri
  • Di tepian sungai barito Kecamatan Anjir Muara, lahan basah disini dimanfaatkan sebagai dermaga dan pelabuhan karena di tempat ini terdapat banyak kapal kapal besar yang membawa batu bara. Selain itu, sekitar kawasan ini juga terdapat banyak tanaman mangrove.
    Dokpri
    Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun