Mohon tunggu...
Rafly AllaiMaulana
Rafly AllaiMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

lakukan yang terbaik!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh dalam Kurikulum Merdeka

4 Juni 2024   19:01 Diperbarui: 4 Juni 2024   19:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk di Indonesia. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi solusi untuk melanjutkan proses belajar mengajar di tengah keterbatasan tatap muka. Kurikulum Merdeka, kebijakan baru dari Kemendikbudristek, diharapkan dapat menjadi jawaban atas tantangan dan peluang belajar di era digital ini.


Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh

Efektivitas PJJ dalam Kurikulum Merdeka masih menjadi perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa PJJ dapat memberikan manfaat seperti fleksibilitas waktu belajar, akses informasi yang luas, dan pengembangan kemandirian belajar.

Namun, PJJ juga memiliki tantangan, seperti kesenjangan akses teknologi dan internet, kurangnya interaksi sosial, dan potensi penurunan motivasi belajar. Tantangan ini perlu diatasi agar PJJ dapat menjadi metode belajar yang efektif dalam Kurikulum Merdeka.


Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Jarak Jauh

Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru dan sekolah untuk berinovasi dalam pembelajaran. Hal ini membuka peluang untuk memanfaatkan teknologi dan menerapkan metode belajar yang lebih aktif dan kreatif dalam PJJ.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas PJJ dalam Kurikulum Merdeka antara lain:

  • Memanfaatkan berbagai platform dan media pembelajaran daring:* Guru dapat menggunakan berbagai platform dan media pembelajaran daring seperti video pembelajaran, aplikasi edukasi, dan platform diskusi online untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
  • Menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif:* Guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan simulasi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
  • Memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa:* Guru perlu memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa dalam PJJ, terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar daring.
  • Membangun komunikasi yang efektif antara guru, orang tua, dan siswa:* Komunikasi yang efektif antara guru, orang tua, dan siswa sangat penting untuk memastikan kelancaran proses belajar mengajar dalam PJJ.

Kesimpulan

PJJ dapat menjadi metode belajar yang efektif dalam Kurikulum Merdeka dengan strategi yang tepat. Guru, sekolah, dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan PJJ dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.

Pemanfaatan teknologi dan penerapan metode belajar yang inovatif dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka dalam Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun