Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki manfaat dan nilai gizi yang tinggi. Kepopuleran buah naga ini hanya terfokus pada pemanfaatan daging buahnya, untuk bagian kulit buah jarang dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah. Bagian kulit buah naga berkisar 30-35% berat dari keseluruhan berat buahnya.Â
Keberadaan betasianin yang terkandung dalam kulit buah naga merah dapat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai film indikator dalam kemasan pintar, karena betasianin merupakan pigmen alami dari tumbuhan sehingga bersifat non toksik dan aman digunakan. Kemasan pintar ini berfungsi sebagai pendeteksi kerusakan yang timbul pada produk pangan dengan adanya perubahan warna film indikator karena perubahan pH pada produk pangan seperti ikan dan daging yang dapat mengeluarkan senyawa amonia.
Dalam pengaplikasian film indikator pada kemasan pintar dengan menggunakan pigmen betasianin perlu diketahui stabilitas dan sensitivitas pewarna film indikatornya. Oleh karena ituperlu diketahui jenis biopolimer dan konsentrasi betasianin yang tepat sehingga film indikator layak digunakan.
Hasil yang paling baik dari uji coba pembuatan film indikator yaitu dengan biopolimer gelatin dan konsentrasi 15% betasianin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H