Mohon tunggu...
Rafli Saputra
Rafli Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - sastra indonesia umpan

pendaki gunung tapi hanya sekedar saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelmaan Seni Pertunjukan

6 Juli 2023   17:25 Diperbarui: 6 Juli 2023   17:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya seni adalah penjelmaan rasa keindahan yang terkandung dalam jiwa manusia sebagai acuan dari kebudayaan, bagaimana tidak secara teoritis saja manusia memiliki empat kemampuan dasar untuk mengembangkan kebudayaan, yakni rasio untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, imajinasi untuk mengembangkan kemampuan estetiknya, hati nurani untuk mengembangkan moralitasnya, dan sensus numinis untuk mengembangkan kesadaran ilahiahnya.

Dari keempat dasar diatas bahwa rasa seni adalah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang normal yang dibawa sejak lahir. Ia merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan manusia yang menuntut penyaluran dan pengawasan baik dengan melahirkannya maupun dengan menikmatinya. Artinya proses penciptaan seni selalu bertitik tolak dari pandangan seniman tentang realitas. Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang waktu perjalanan.

Menelaah seni pertunjukan rasanya memang seperti menelaah kehidupan, di dalamnya ada proses dan filosofi yang mendasari suatu perbuatan, ada tangis dan tawa yang bisa menjadi kegelisahan, seni pertunjukan seakan menjelma menjadi hidup sendiri namun tentunya dengan bentuk cara yang sangat berbeda. Cemoohan sering diucapkan oleh para penonton dengan menjelaskan bagaimana seni pertunjukan sering dinikmati sebagai perayaan ketidaksadaran dan hasrat. 

Tak banyak di negeri ini yang sadar bahwa seni pertunjukan termasuk pertunjukan drama adalah budaya lama, jika jutaan orang menganggap menonton langsung pertunjukan drama sewajib menjalankan ritus keagamaannya maka panggung telah menjelma menjadi kuil pemuja, disanalah ratusan ribu unat mendasarkan puja-puji beserta doa kecil bercelana pendek.

Artikel ini hadir untuk memposisikan penonton seni pertunjukan sebagai sekumpulan orang yang terlibat dalam satu pengalaman kolektif, mereka bukan hanya menonton namun dapat juga menjadi subjek yang berperan dalam hal-hal yang sepintas terlihat jauh dari pertunjukan.

Penjelmaan terhadap seni pertunjukan tidak akan hilang dan terus menerus ada. Sekian Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun