Mohon tunggu...
Rafli Nuradam
Rafli Nuradam Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Saya Fresh Graduate dari ilmu komunikasi,. Saya membuat artikel di Kompasiana untuk mengisi waktu luang menjadi sedikit lebih produktif.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Warga Palestina Mengungkapkan Ketakutan Mereka pada Masa Depan Gaza

20 Januari 2024   22:17 Diperbarui: 20 Januari 2024   22:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertempuran sengit terjadi di Gaza, terutama di sekitar kota selatan. Banyak keluarga yang tergusur melarikan diri dari area Rumah Sakit Nasser, yang merupakan rumah sakit terbesar yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Lebih dari 24.900 orang telah tewas di Gaza sejak konflik Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan sekitar 1.300 orang tewas di Israel dan sekitar 240 orang disandera di Gaza akibat serangan Hamas. Israel menyatakan bahwa operasi udara dan darat mereka bertujuan untuk menghancurkan Hamas. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza sekarang tergusur dan menghadapi kesulitan mencari makanan, minuman, dan obat-obatan.

Sejumlah warga yang diwawancarai, seperti Mohammed al-Khaldi dan Naji Mahmoud, menyampaikan penderitaan dan kehilangan mereka akibat konflik ini. Keamanan di Gaza juga semakin  memburuk, dengan laporan pencurian dan perampokan bersenjata. Pasukan Israel disebutkan telah menghancurkan sistem pemerintahan Hamas, meninggalkan kekacauan dan kejahatan tanpa kendali.

Neveen Imadedin, seorang ibu yang tergusur, menyuarakan keinginan untuk mengakhiri perang dengan solusi politik jangka panjang yang berkelanjutan. Dia dan orang lain yang berada di Gaza menghadapi tantangan besar, termasuk harga barang yang melonjak dan sulitnya mendapatkan kebutuhan dasar. Keadaan tersebut semakin memperparah situasi sulit yang dihadapi oleh penduduk Gaza, yang sudah terbiasa dengan periode konflik yang berulang.

Pengusaha bernama Mohammed menambahkan bahwa mereka telah hidup di bawah pemerintahan yang dianggap tidak adil selama lebih dari 16 tahun, dengan Hamas memberlakukan pajak berat. Situasi konflik ini telah merusak properti, menghancurkan perusahaan, dan meninggalkan banyak orang tanpa tempat tinggal dan sumber penghidupan. Tantangan pemulihan pasca-konflik di Gaza menjadi semakin kompleks, dan PBB mencatat bahwa kerusakan yang terjadi dapat mengancam generasi yang hilang.

Source : https://www.bbc.com/news/world-middle-east-68034128 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun