Mohon tunggu...
Rafli Marwan
Rafli Marwan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bahasa, sastra, dan Budaya

"Seorang Penulis dapat melihat segi-segi lain yang umum tidak mampu melihat (Pramoedya)"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal Video Gisel dan Netizen yang Sok Suci

31 Desember 2020   10:50 Diperbarui: 31 Desember 2020   11:00 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Gisel/ iNews.id

Video hubungan seksual Gisel dengan Michael Yukinobu telah viral di media sosial karena disebarkan oleh MN dan PP. Dan itu sebabnya pihak aparat menetapkan mereka berempat sebagai tersangka.

Sekali lagi saya tekankan: empat tersangka. Tapi mengapa hanya Gisel yang menjadi sorotan dalam kasus tersebut? Baiklah, bila ada yang menanggapi bahwa bukan hanya Gisel, tetapi kenyataannya Gisel-lah yang utama sebagai sasaran kritik, candaan kasar, bulian, olok-olokan, bahkan hinaan oleh netizen. Lihat saja di media sosialnya.

Apakah netizen pernah berpikir bahwa harusnya yang menjadi sasaran utama untuk melampiaskan amarah adalah oknum penyebar video? Karena yang menjadi biang keladi video tersebut viral adalah oknum penyebar itu. Sekarang, kita lihat, Gisel menerima hukuman berlapis: hukuman berdasarkan perundang-undangan dan hukuman sosial dari netizen.

Netizen menghukum Gisel dengan olok-olokan dan hinaan, tapi mereka menikmati video seksualnya. Keterlaluan bukan? Netizen menikmati ke-sange-an karena video, membayangkan tubuh seksis Gisel, lalu membawa-bawa agama untuk menjustifikasinya, tapi netizan tidak menyadari, bahwa imajinasi liar, halunasi pada tubuh gisel yang selama ini membuat mereka penasaran justru melanggar etika sosial sekaligus individual, agama, bahkan telah melakukan kekerasan psikis terhadap Gisel.

Apakah karena Gisel seorang publik figur yang harusnya memberikan contoh yang baik? Netizen yang budiman, bukan kali ini publik figur tersandung kasus serupa. Tapi justru dibanyak kasus, Gisel, yang terutama dia sebagai perempuan justru diimtimidasi habis-habisan.

Saya membayangkan, bila Gisel seorang laki-laki, apakah dia akan diperlakukan serupa? Apakah Ariel Noah diperlakukan sama dengan Gisel saat ini? Jadi pukulan terberat netizen bukan karena video seksualitasnya, melainkan karena Gisel perempuan, plus paras cantik dan seksis.

Selain itu, netizen menjustifikasi bahwa penyebab perceraian Gisel dan Gading karena video sembilan belas detik tersebut, sekaligus memuji-muji Gading. Padahal tak ada keterangan satupun yang diberikan oleh kedua pasangan itu tentang sebab-sebab perceraian. Apakah netizen berpikir bahwa mungkin saja perceraian itu terjadi karena ada konflik lain yang melibatkan keduanya, atau satu pihak saja, dan satu pihak itu adalah laki-laki?

Jadi, jangan jadikan pikiran  sebagai kebenaran absolut apalagi tunggal. Sebab, kalau itu terjadi, bukan video yang bahaya bagi Gisel, melainkan pikiran yang liar itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun