Setiap tahun, ratusan ribu siswa kelas 12 baik SMA, SMK, maupun MA di Indonesia pasti disibukan dengan banyaknya tugas-tugas sekolah yang menumpuk, ujian-ujian yang datang silih bergantian, mulai dari Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), ujian praktik, hingga ujian sekolah. Belum lagi mereka akan dihadapakan pilihan antara melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi atau memilih bekerja. Tentunya hal itu sangat menguras tenaga dan fikiran para siswa, betul bukan?
Memang tidak salah untuk memilih antara melanjutkan kuliah maupun bekerja, keduanya sama-sama bagus dan memiliki kelebihan masing-masing, namun jika siswa memilih melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tentunya harus ada persiapan lebih lanjut yang perlu ditempuh. Mengapa demikian?Â
Karena masuk perguruan tinggi bukanlah hal yang mudah, siswa akan bersaing dengan ratusan ribu siswa lainnya di seluruh Indonesia.Â
Terlebih lagi jika mendaftar di perguruan tinggi favorit yang diminati banyak orang seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perlu untuk diketahui bahwasanya ada beberapa jalur untuk masuk ke perguruan tinggi, antara lain SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri.Â
Berdasarkan pihak yang mengelola, antara SNMPTN dan SBMPTN sama-sama dikelola oleh LTMPT di bawah naungan Kemendikbud.Â
LTMPT adalah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, lembaga resmi negara yang memiliki tugas utama untuk menyelenggarakan seleksi masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru.Â
Meskipun dikelola oleh lembaga yang sama, SNMPTN dengan SBMPTN memiliki perbedaan, baik dari segi pendaftaran, segi pelaksanaan tes, hingga proses penilaian. Lalu kira-kira antara SNMPTN dengan SBMPTN mana yang sebaiknya harus kita pilih?
SNMPTN merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Seleksi ini hanya bisa diikuti oleh siswa kelas 12 yang terdata sebagai siswa eligeble di sekolahnya masing-masing. Pelaksanaan SNMPTN tidak melalui tes, namun menggunakan nilai raport siswa dari semester 1 sampai semester 5. Mekanisme pendaftarannya adalah :
1. Registrasi akun LTMPT bagi sekolah
2. Registrasi akun LTMPT bagi siswa
3. Pengumuman kuota pendaftar tiap sekolah oleh LTMPT
4. Sekolah menentukan calon peserta (siswa eligeble)
5. Melakukan pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa)
6. Melakukan pendaftaran dan memilih universitas serta program studi yang dituju
7. Pengumuman hasil SNMPTN dan daftar ulang
Sedengkan SBMPTN adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, pelaksanaan SBMPTN tentunya berbeda dengan SNMPTN, jika SNMPTN menggunakan nilai raport, maka SBMPTN menggunakan nilai tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Peserta akan mengerjakan tes yang berisi soal TPS dan TKA dalam waktu 195 menit.Â