[caption id="attachment_297795" align="aligncenter" width="504" caption="http://www.flickr.com/photos/atjeh_group/12739238564/"][/caption]
Jelang pemilu 2014, segala cara dilakukan oleh masing-masing kandidat untuk menarik perhatian para calon pemilihnya. Mulai dari yang gemar beriklan di televisi, media sosial sampai ke angkutan umum. Adapula yang yang berpidato di depan massanya dengan menebar janji-janji dan bahkan (sayangnya) dibumbui dengan aksi tipu-tipu yang meskipun sedikit terkadang menyesatkan namun juga terkadang efektif.
Di Aceh, seorang Ketua Partai Aceh (PA) wilayah Pasee Tgk. Zulkarnain Hamzah yang akrab disapa Tgk Ni, tidak tanggung-tanggung berorasi di hadapan para kader dan pejabat struktural Aceh setingkat camat untuk bekerja keras memenangkan Partai Aceh pada pemilu mendatang dengan target pencapaian suara sebesar 85%.
Tgk Ni juga meminta kepada TNI/Polri agar mendukung pemenangan partai lokal tersebut, dengan iming-iming apabila PA berhasil merebut suara mayoritas maka gaji TNI/Polri akan bertambah menjadi Rp.8 juta/bulan.
Pernyataan Tgk.Ni tersebut tentu berseberangan dengan tokoh elit PA yang juga menjabat sebagai Gubernur Aceh, Dr. Zaini Abdullah yang mengharapkan camat beserta aparatur kecamatan untuk menjunjung tinggi netralitas PNS, sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. Pernyataan Gubernur Aceh tersebut disampaikan dalam rapat kerja (raker) camat se Aceh, hari ini, Kamis, (27/2) di aula serbaguna Kantor Gubernur Aceh.
Sementara itu, bagi TNI/Polri posisinya pun sudah cukup jelas. Netralitas TNI/Polri dalam pemilu mendatang telah menjadi komitmen yang telah dibuktikan semenjak bergulirnya reformasi. Pernyataan Tgk. Ni juga saya nilai menyesatkan. TNI/Polri bekerja berdasarkan tupok dan job description mereka masing-masing. Bukan dilandasi pada kepentingan penguasa apalagi partai. Demikian pula dengan besaran gaji yang dibayarkan kepada personil TNI/Polri. Mereka dibayar oleh APBN bukan APBD/APBA. Oleh karenaya, pernyataan Tgk Ni tersebut sungguh menyesatkan sekaligus tak berdasar.
Kita berharap, TNI/Polri dapat senantiasa menjaga netralitasnya dalam setiap tugasnya dimanapun mereka berada, tidak terpengaruh oleh janji dan iming-iming yang sengaja ditebar oleh para jurkam-jurkam yang terkadang memang kurang berpendidikan. Kita juga berharap kepada Bawaslu untuk tegas bertindak terhadap orang-orang /partai/kader yang secara terang-terangan ataupun tertutup mengelabuhi dan bahkan memprovokasi massa dengan cara-cara yang rendah seperti yang dilakukan oleh kader Partai Aceh tersebut.
Rafli Hasan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H