Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo mendatangi Kantor PDI Perjuangan pada 22 Mei 2021 untuk menghadiri pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kedatangan Gibran ke kantor PDIP , Kehadirannya di kantor PDIP ini sangat mengejutkan publik karena pada hari sebelumnya, Gibran juga mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
(24/Mei/2023)Pertemuan antara Gibran dengan Prabowo ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang menganggap bahwa pertemuan ini membuka peluang adanya perpindahan Gibran ke Partai Gerindra, namun ada juga yang percaya bahwa pertemuan ini hanya sebatas silaturahmi.
Dalam konteks politik Indonesia yang seringkali dipenuhi dengan praktek konsolidasi kekuasaan, kehadiran Gibran di kantor PDIP memunculkan tanda tanya besar. Sejak awal, PDIP memang dikenal sebagai partai yang sangat erat hubungannya dengan keluarga Jokowi. Dalam pilpres 2019 lalu, PDIP adalah partai politik yang resmi mendukung kandidat Jokowi-Ma'ruf sebagai calon presiden.
Namun, Gibran selaku putra sulung Presiden Jokowi sejauh ini belum bergabung dengan partai politik manapun. Kedatangannya ke kantor PDIP dapat diartikan sebagai langkah awal dari Gibran untuk membangun hubungan politik dengan PDIP, mengingat PDIP adalah partai yang memiliki kekuatan besar dalam konstelasi politik Indonesia.
Pertemuan Gibran dengan Prabowo juga menarik perhatian, karena Prabowo selama ini identik dengan Partai Gerindra. Prabowo juga telah tampil sebagai calon presiden dalam dua pemilihan presiden terakhir. Hasil pemilihan presiden 2019 membuat Prabowo dan kubu Gerindra kehilangan momentum politiknya. Mungkin saja kehadiran Gibran di kediaman Prabowo bisa diartikan sebagai upaya Prabowo untuk membangun jaringan politik baru di dalam dan diluar Gerindra.
Dalam konteks ini, kehadiran Gibran di kantor PDIP menunjukkan betapa pentingnya hubungan politik di dunia politik Indonesia. Perjalanan Gibran dalam karir politiknya masih sangat panjang, namun kesempatan untuk membangun hubungan politik tidak akan terbuka selamanya.
Melalui pertemuan ini, Gibran dapat memperkuat hubungan politiknya dengan PDIP, menambah panggung politik untuk membangun karir politiknya, dan yang terpenting, membuka peluang untuk berkontribusi dalam memperbaiki situasi politik bangsa
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, berkunjung ke kantor PDI di Perjuangan p untuk menghadiri pertemuan dengan pimpinan Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kedatangan Gibran ke kantor PDIP . Kehadirannya di kantor PDIP mengejutkan publik karena Gibran juga mengunjungi kediaman Direktur Partai Gerindra Prabowo Subianto sehari sebelumnya.
Pertemuan antara Gibran dan Prabowo memiliki sisi positif dan negatif di depan publik. Ada yang menilai pertemuan ini membuka pintu bagi Gibran untuk bergabung dengan partai Gerindra, namun ada juga yang menilai pertemuan ini hanyalah pertemuan persahabatan. Dalam konteks politik Indonesia yang kerap diwarnai dengan praktik konsolidasi kekuasaan, kehadiran Gibran di kantor PDIP menimbulkan tanda tanya besar. Sejak awal, PDIP dikenal sebagai partai yang dekat dengan keluarga Jokowi. Pada Pilpres 2019, PDIP merupakan partai politik yang resmi mendukung pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf.
Namun, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran, belum bergabung dengan partai politik mana pun. Kedatangannya di kantor PDIP dapat diartikan sebagai langkah awal Gibran dalam menjalin hubungan politik dengan PDIP, karena PDIP merupakan partai yang memiliki kekuatan besar dalam tatanan politik Indonesia. Pertemuan Gibran dengan Prabowo pun menarik perhatian karena Prabowo identik dengan partai Gerindra. Prabowo juga menjadi calon presiden dalam dua pemilihan presiden terakhir. Hasil Pilpres 2019 menyebabkan Prabowo dan kubu Gerindra kehilangan momentum politik. Kehadiran Gibran di kediaman Prabowo bisa saja dimaknai sebagai upaya Prabowo untuk membuat jaringan politik baru di dalam dan di luar Gerindra.
Dalam konteks ini, kehadiran Gibran di kantor PDIP menunjukkan betapa pentingnya relasi politik dalam dunia politik Indonesia. Jalan Gibran masih panjang dalam karir politiknya, namun kesempatan untuk mengembangkan koneksi politik tidak akan selalu terbuka baginya.