Mohon tunggu...
Rafli Fasyah Mauna
Rafli Fasyah Mauna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membahas sebuah topik yang sedang hangat

Selanjutnya

Tutup

Film

Film KKN di Desa Penari yang Menceritakan Alur yang Menyeramkan

5 Agustus 2022   21:56 Diperbarui: 5 Agustus 2022   21:58 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film KKN di desa penari yang menceritakan alur yang menyeramkan

KKN di Desa Penari merupakan sebuah film horor Indonesia yang fenomenal, karena sejak ditayangkan secara serentak di bioskop-bioskop di Indonesia tanggal 30 April 2022, sudah mencapai satu juta orang penonton. Poster pada film ini juga tidak dibuat sama dengan poster-poster film pada umumnya, tapi menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat memunculkan karakter ular di poster film tersebut bergerak seperti nyata dan diiringi dengan backsound horor film.

Penelitian ini bermaksud mengungkap pemaknaan dari poster film KKN di Desa Penari dengan teori analisis semiotika model Charles S Pierce melalui pendekatan tiga elemen utama yaitu tanda, objek, dan interpretasi, serta menggunakan paradigma kritis dalam menelaah, mengkaji dan menganalisis data-data yang dikumpulkan dari pengamatan, dokumentasi dan studi kepustakaan terkait dengan obyek penelitian.

Hasil penelitian diperoleh makna dari berbagai tanda dan objek yang ada pada poster merupakan representasi dari cerita horor yang dialami ketika para mahasiswa melakukan KKN di sebuah desa. Pesan misteri sangat terlihat jelas dalam gambaran secara menyeluruh dan didukung dengan konsep teknologi Augmented Reality (AR) membuatnya menjadi daya tarik yang mengundang rasa ingin tahu penonton untuk mencoba merasakan pengalaman secara langsung fungsi teknologi AR yang ada maupun isi dari cerita dalam format film layar lebar.

Alur cerita KKN di Desa Penari ini berasal dari kisah nyata. Film KKN di Desa Penari diambil dari kisah nyata para mahasiswa yang tengah melakukan program KKN di sebuah tempat yang disebut desa penari. Ayu sangat senang sekali saat sampai di lokasi KKN tersebut, karena desa yang dituju sangatlah indah dan alami. Desa itu terletak di tengah hutan. Di saat yang bersamaan, Nur menghitung wetonnya dengan arah desa itu.

Dia merasa tidak enak karena wetonnya dengan desa ini saling bertentangan. Benar saja, saat mobil mau memasuki arah desa penari, ia melihat kakek-kakek yang menatap ke arahnya dengan tatapan prihatin bahkan sang kakek menggeleng-gelengkan kepala seolah-olah ingin melarangnya untuk melanjutkan perjalanan itu. Perlu diketahui, bahwa jalan masuk ke desa penari itu tidak bisa dilewati mobil, jadi mereka harus naik motor untuk memasuki desa tersebut.

Saat di perjalanan, tiba-tiba Nur melihat secara sekilas seorang wanita yang sedang menari di atas batu dan sang penari tersenyum kepadanya, seolah-olah menyambut kedatangan mereka. Sesampainya di desa penari, ia disambut kepala desa yang bernama Prabu. Sambutan itu dengan senyum tipis dan kemudian langsung menolak kedatangan mereka yang ingin melakukan kegiatan KKN.

Desa itu diakuinya belum pernah sama sekali dipakai untuk KKN. Akan tetapi karena Ayu memohon, akhirnya Pak Prabu mengizinkan mereka untuk KKN di desa tersebut. Saat mereka berkeliling di desa itu, Nur terdiam melihat batu yang ditutupi kain merah yang di sini juga ia melihat sosok hitam dengan mata merah menyala dan dipenuhi bulu.

Walaupun itu di siang hari, Nur tetap bisa melihat sosok tersebut. Nur ternyata memiliki indra keenam. Kemudian kepala desa memperingati mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, ada tempat yang dihuni oleh penari ular. Mendengarkan itu, para mahasiswa oke-oke saja dan tidak ada masalah. Mereka pun mulai melaksanakan KKN di desa penari.

Di tengah masa KKN di desa penari itu, satu per satu dari mereka mulai merasakan ada hal yang janggal menimpa mereka. Ada hal-hal yang menunjukkan seolah-olah penunggu desa tersebut tidak suka akan keberadaan mereka.  Ayu sendiri dibawa ke kyai. Namun sang kiai tak mampu berbuat apa-apa kecuali menolongnya untuk pergi dengan tenang. Dengan kata lain, bila kyai tersebut menolongnya ia akan meninggal, hal itu terjadi karena kontrak yang dilakukan dengan penunggu tempat angker tersebut.

Ilham dan orang tuanya pun berunding sebelum mereka mengikhlaskan kepergian Ayu. Yang terpenting mereka bisa melihat Ayu kembali untuk terakhir kalinya dan benar saja, proses yang tidak sebentar, pengajian untuk Ayu dilakukan selama 7 malam yang ke-7 Ayu kembali sadar. Ia menatap Ilham dan keluarganya serta Nur. Ia kemudian meminta maaf atas apa yang ia perbuat dan ganjaran seperti apa yang harus ia terima. Setelah sujud kepada kedua orang tuanya Ayu memeluk Ilham sambil menangis dan menyampaikan pesan terakhir. Hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun