Mohon tunggu...
Rafli FaizFebrian
Rafli FaizFebrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sangat suka teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kecendikiaan Digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

16 Oktober 2024   20:25 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era yang semakin digital, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mempersiapkan mahasiswanya menghadapi tantangan global. Kecerdasan digital -- kemampuan berpikir kritis, memanfaatkan teknologi secara bijak dan kreatif -- merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki lulusan PTKI.

Kecendikiaan digital tidak hanya kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi tetapi juga pemahaman tentang dampak sosial, etika, dan nilai-nilai Islam di era informasi. Pendidikan Islam harus mampu menjembatani kesenjangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai agama, sehingga melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga beretika dalam penanganan informasi dan teknologi.

Integrasi kurikulum sekolah berbasis literasi digital, etika media, dan pengembangan inovasi teknologi dalam konteks Islam harus diperkuat. PTKI hendaknya mendorong mahasiswanya untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga menjadi pencipta konten-konten positif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini penting, terutama untuk memerangi ekstremisme digital dan misinformasi yang sering menyebar melalui media sosial.

Pentingnya kecerdasan digital bagi mahasiswa PTKI tidak lepas dari konteks dunia yang semakin terhubung dan berubah dengan cepat. Mahasiswa harus mampu menyaring informasi secara kritis, memahami etika penggunaan teknologi, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pesan-pesan positif yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Namun, PTKI dihadapkan pada tantangan yang cukup kompleks. Di sisi lain, penting untuk melakukan penyesuaian kurikulum agar sesuai dengan perkembangan dunia digital. Di sisi lain, pendidikan agama harus tetap menjadi landasan utama yang menekankan prinsip-prinsip akhlak dan moralitas. PTKI harus melakukan inovasi dengan mengintegrasikan literasi digital dan teknologi ke dalam metode pengajaran, tetapi tetap memperhatikan nilai spiritual dan etika yang diajarkan dalam Islam.

Dalam hal peluang, teknologi digital memungkinkan penyebaran dakwah dan kajian keislaman secara luas. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan media digital untuk membuat konten edukatif dan inspiratif, menjangkau audiens yang lebih luas, serta terhubung dengan arus informasi global. Oleh karena itu, pengembangan kecerdasan digital yang sesuai dengan ajaran Islam akan memberdayakan generasi muda muslim dalam menghadapi tantangan zaman.

Akhirnya, pendidikan digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi kunci dalam membentuk generasi muslim yang cerdas secara teknologi dan memiliki akhlak mulia dalam pemanfaatan teknologi demi kebaikan umat.

Dengan demikian, PTKI dapat ikut berperan dalam membentuk umat yang pandai, mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan tetap setia pada ajaran Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun