Kemajuan teknologi telah mempermudah pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Dalam era digital, perkembangan teknologi yang pesat meningkatkan kebutuhan akan sistem otomatisasi, terutama untuk pengontrolan dan monitoring lingkungan. Salah satu aspek penting adalah suhu ruangan, yang berdampak signifikan pada kenyamanan dan produktivitas manusia. Suhu ruangan yang tidak terkendali dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan. Selain itu, suhu yang tidak tepat dapat merusak peralatan di dalam ruangan seperti server atau tempat penyimpanan. Kenaikan suhu yang tajam juga bisa menandakan kebakaran, yang berbahaya bagi kesehatan manusia di dalam ruangan.
Sensor DHT 22 merupakan sensor yang banyak digunakan karena kemampuannya mengukur suhu dan kelembaban dengan akurasi tinggi. Penggunaan sensor ini dalam sistem pengontrol suhu ruangan memberikan data real-time yang akurat, penting untuk menjaga kondisi ruangan sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan Internet of Things (IoT) memungkinkan pengontrolan dan monitoring suhu ruangan dilakukan lebih efektif dan efisien. IoT menghubungkan berbagai perangkat melalui internet, sehingga data suhu dari sensor DHT 22 dapat dipantau secara real-time melalui aplikasi atau platform yang terintegrasi. Sebelumnya, monitoring suhu dilakukan dengan termometer manual, dan pengaturan suhu air conditioner (AC) memerlukan remot dan saklar yang harus dikontrol di ruangan. Untuk beberapa ruangan, ini memakan waktu dan tenaga. Permasalahan ini bisa diatasi dengan sistem monitoring dan pengontrol suhu ruangan berbasis IoT menggunakan aplikasi Blynk dan sensor suhu DHT 22 yang dipasang pada AC.
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna ruangan dengan beberapa tujuan utama. Pertama, membangun sistem yang mampu mengontrol suhu ruangan secara otomatis untuk menjaga kondisi ruangan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, mengembangkan sistem yang dapat memantau suhu ruangan secara real-time menggunakan sensor DHT 22 dan menampilkan data tersebut melalui platform berbasis IoT. Ketiga, memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengontrol sistem ini dari jarak jauh melalui internet, dimana hal ini memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam pengelolaan suhu ruangan. Keempat, mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengatur suhu secara efisien, sehingga mengurangi konsumsi energi yang berlebihan.
Melalui tujuan-tujuan tersebut, perancangan sistem ini diharapkan memberikan manfaat yang signifikan. Di antaranya, menjaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman, hal ini dapat meningkatkan kenyamanan penghuni dan produktivitas di dalam ruangan. Selain itu, sistem ini dapat mengurangi konsumsi energi dengan mengoptimalkan penggunaan air conditioner berdasarkan data suhu yang akurat, sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Sistem ini juga memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mengakses dan mengontrol suhu dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat yang terhubung dengan internet. Terakhir, kemampuan sistem ini untuk memantau suhu secara terus-menerus dapat mengurangi risiko kerusakan alat atau bahan yang sensitif terhadap perubahan suhu, sehingga meningkatkan keamanan dan perlindungan.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa sistem pengontrol dan monitoring suhu ruangan otomatis dengan sensor DHT 22 berbasis IoT berhasil memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam pengendalian suhu ruangan. Sensor DHT 22 dapat memberikan data suhu dan kelembapan secara real-time, memungkinkan kontrol suhu yang lebih canggih dan responsif. Dengan menggunakan teknologi IoT, sistem ini dapat memantau dan mengontrol suhu ruangan dari jarak jauh melalui perangkat berbasis web dan aplikasi seluler. Hal ini memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi pengguna ruangan untuk menjaga suhu ruangan yang nyaman tanpa harus melakukan penyesuaian manual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H