a. Pemakai akhir dan vendor Database Management System (DBMS).
      Pemakai Akhir: Individu yang secara langsung berinteraksi dengan sistem basis data untuk melakukan tugas sehari-hari
- Vendor DBMS: Vendor DBMS terus mengembangkan fitur produk baru untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang.
  b. Programmer aplikasi basis data (database).
- Menulis kode: Programmer membuat kode untuk aplikasi yang berinteraksi dengan basis data.
  c. Administrator Basis data (database Administrator).
- Instalasi dan konfigurasi: Tugas mereka adalah menginstal dan mengkonfigurasi DBMS.
- Pencadangan dan pemulihan: Tugas administrator basis data adalah memastikan bahwa data penting dicadangkan secara teratur dan dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan.
4. Peran Basis Data dalam Bidang Manufaktur
   Salah  satu  tantangan  sebuah  perusahaan  manufaktur  adalah  ketikasemakin  banyak permintaan  produk  yang  dihasilkan.     Sehingga  peningkatanproses  produksi harus dilakukan oleh perusahaan manufakturguna memenuhi permintaan pasar.
   Di  era  teknologi  komunikasi  dan  informasi  yang  saat  ini  berkembang  pesat, mengharuskan  perusahaan  manufaktur untuk  beradaptasi  dalam  penggunaan  teknologi  dan sistem  informasi  manajemen  untuk meningkatkan  produksi.  Harapannya produksi  yang dihasilkan dapat lebih meningkat,baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
   Basis data sangat penting untuk mendorong inovasi, mengoptimalkan operasi, dan memungkinkan aliran informasi yang lancar di era Industri 4.0, yang ditandai dengan penggabungan teknologi digital ke dalam proses industri. Karena sistem manufaktur semakin terhubung dan digerakkan oleh data, basis data yang tangguh dan dapat diskalakan sangat diperlukan. Basis data berfungsi sebagai landasan untuk manufaktur cerdas di Industri 4.0, mulai dari membantu dalam pengambilan keputusan secara real-time hingga mengelola data produksi yang kompleks.
5. Â Awal Penggunaan Sistem Basis Data dalam Bidang Manufaktur
       Penggunaan basis data dalam bidang manufaktur mulai diperkenalkan pada akhir 1980-an. Tepatnya pada tahun 1988, Walter J. Cholawsky ini memimpin tim yang mengembangkan salah satu sistem informasi manufaktur pertama yang menggunakan basis data relasional untuk mencatat informasi produksi gulungan nilon di DuPont. Meskipun sistem ini masih terbatas karena keterbatasan perangkat keras dan perangkat lunak pada masa itu, hal ini menandai awal integrasi basis data ke dalam proses manufaktur.
       Perkembangan signifikan terjadi dalam dekade berikutnya. Pada tahun 1998, komponen dasar untuk sistem informasi manufaktur yang lebih tangguh telah tersedia, menandai era baru dalam penggunaan basis data di industri manufaktur. Selanjutnya, lima tahun terakhir sebelum artikel ini ditulis (kemungkinan awal 2000-an) ditandai dengan peningkatan kebutuhan akan data proses manufaktur yang lebih terstruktur.