Mohon tunggu...
Raflian Khansa
Raflian Khansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

When we want something, we have to sacrifice something

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Kualitas Tanaman melalui Teknik Okulasi dan Grafting

11 Juli 2024   12:40 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode Okulasi (Dokpri)

    3. Langkah – langkah

  • Pastikan alat dan bahan tersedia dan juga steril untuk menghindari infeksi dan memaksimalkan tingkat keberhasilan Grafting.
  • Pilih batang atas, lalu gunakan gunting stek atau gunting tanaman untuk memisahkan batang atas atau pucuk. Daun di batang atas harus digunting semua, agar tidak terjadinya penguapan.
  • Pilih batang bawah yang mau di Grafting, lalu gunakan gunting stek atau gunting tanaman untuk memisahkan batang bawah dengan batang atas atau pucuk yang lama.
  • Potong batang atas atau pucuk dan batang bawah dengan bentuk yang cocok untuk penyatuan (potongan batang atas atau pucuk berbentuk V, batang bawah menyesuaikan potongan batang atas atau pucuk).
  • Selanjutnya sambungkan, lalu lilit menggunakan Grafting tape atau plastik transparan 4 x 23 cm, dengan arah dari bawah ke atas.
  • Jika sudah dililitkan, selanjutnya adalah bungkus atau sungkap tanaman tersebut menggunakan plastik transparan 10 x 25 cm, agar tidak terjadinya kelembapan, ikat menggunakan tali rafia agar plastik sungkap tidak terbang.

Metode Grafting (Dokpri)
Metode Grafting (Dokpri)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Okulasi dan Grafting adalah dua teknik yang serupa namun tidak sama persis dalam konteks budidaya tanaman. Okulasi adalah menyambungkan atau menempelkan 2 bagian yaitu, mata tunas dari tanaman yang diinginkan, ditempatkan ke dalam kulit batang yang memiliki varietas yang unggul. Sedangkan Grafting adalah menyambungkan 2 bagian tanaman (batang bawah dan atas atau pucuk) dari tanaman yang berbeda. Teknik ini digunakan pada tanaman buah seperti Mangga, Alpukat, dan bisa dilakukan di tanaman hias seperti Mawar. Jika dalam waktu 1 – 3 bulan tidak berkembang maka penerapan dikatakan gagal.

            Perlu diketahui, teknik vegetatif ini terlihat mudah namun banyak tantangannya, seperti alat harus steril untuk menghindari infeksi, hindari memegang kambium atau batang dalam, memotong tanaman dengan hati – hati, dan juga lilit dengan hati hati dan rapat untuk mencegahnya air masuk yang membuat sarang hama seperti jamur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun