Mohon tunggu...
RAFKHA ATHALLA PUTRA
RAFKHA ATHALLA PUTRA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa di SMP NEGERI 44

Hobi saya bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan di Tengah Malam

7 Agustus 2024   11:51 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang jauh dari keramaian kota, hiduplah seorang pemuda bernama Arman. Arman adalah seorang petani muda yang sederhana, penuh semangat, dan selalu tersenyum. Setiap hari, ia bekerja di ladang, menanam padi dan sayuran untuk dijual di pasar desa.

Malam itu, hujan turun dengan deras. Petir menyambar dan angin bertiup kencang, membuat semua orang di desa merasa was-was. Namun, Arman tidak khawatir. Ia duduk di depan jendela kecil rumahnya, menatap hujan dengan penuh ketenangan. Dalam pikirannya, hujan adalah berkah yang membawa kehidupan baru bagi tanahnya yang kering.

Saat tengah malam tiba, terdengar ketukan di pintu rumah Arman. Dengan rasa penasaran, ia membuka pintu dan melihat seorang wanita tua berdiri di sana. Wanita itu basah kuyup dan tampak kedinginan. "Maafkan saya, nak. Saya tersesat dan tidak tahu harus kemana," kata wanita tua itu dengan suara gemetar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun