Mohon tunggu...
Rafi Urizal
Rafi Urizal Mohon Tunggu... Foto/Videografer - calon sarjana

jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Esensi Ramadan Ketika Pandemi

1 Mei 2021   02:00 Diperbarui: 1 Mei 2021   01:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sejak ramadhan tahun 2020, muda-mudi beranggapan bahwa suasana ramadhan kali ini tampak berbeda. sejatinya ramadhan tetaplah ramadhan. di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini manusia dianjurkan untuk saling mengumbar kebaikan sesuai yang diajarkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui para sahabat dan ulama kita terdahulu. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap bulan suci ini, baik dalam situasi pandemi atau tidak. ramadan mempunyai keistimewaan dibanding bulan-bulan lainnya dalam islam. semua pintu-pintu ampunan dibuka seluas-luasnya oleh sang khalik. seharusnya umat sadar akan keistimewaan ini bukan malah menjadikan pandemi sebagai alasan untuk tidak mengisi ramadan dengan kebaikan.

Menurut orang-orang, ramdan kali ini berbeda karena tidak ada ngabuburit, tidak ada pemburuan takjil, sholat di masjid dibatasi, tidak bisa mudik serta tidak ada bukber. Rasa seperti demikian sangat jauh dari esensi ramadan. Ramadan adalah bulan untuk mencari kebaikan dan pahala sebanyak-banyaknya bagi umat islam di seluruh belahan dunia. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik, bahkan dibulan apapun sangat dianjurkan. Namun mengapa harus berpikir demikian? Karena orang-orang selalu berpikir bahwa ramadan harus buka bersama, ramadan harus mencari takjil, dll.

Orang-orang sibuk dengan pandemi, bahwasannya semua kegiatan beribadah serba dibatasi. Sejatinya beribadah bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa mengenal hari atau situasi. Mindset bahwasannya ramadan harus ada embel-embel bukber dan lain sebagainya harus diubah. Orang-orang harus kembali pada jalan-NYA. Kembali meminta ampunan sang maha pencipta, saling berbagi kepada fakir miskin, saling mengayomi dan saling mengasihi satu sama lain.

Ramdan adalah bulan penuh ampunan, pun jika kita tidak bukber atau kumpul-kumpul dengan teman itu bukanlah dosa besar. Selain kita taat pada aturan pemerintah, kita juga diwajibkan taat kepada Sang Khalik. Ramadan tidak berbeda meski dalam keadaan pandemi. Kita dituntut untuk mendekatkan kepada Sang Illahi bukan malah menuruti hawa nafsu kita semata.

Kepada orang-orang yang menganggap bahwa suasana ramadan kali ini berbeda, semoga kalian menemukan jalan kepada suana ramadan seperti yang Nabi ajarkan. Pandemi bukan alasan untuk tidak meningkatkan ibadah kita. Dengan adanya pandemi, umat diharapkan saling mendoakan untuk keselamatan bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun