Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kemenangan dalam Imajinasi

17 April 2019   22:42 Diperbarui: 17 April 2019   22:55 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Maruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.(ANTARA/WAHYU PUTRO A)

Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan secara resmi siapa yang menang dalam debut Pilpres 2019, capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres Prabowo saling klaim kemenangan.

Masyarakata di bumi Nusantara ini pasti sudah mengira-ngira Jokowi-Ma'ruf Amin memenangkan debut Pilpres 2019. Tapi, Jokowi memberikan kesan dingin dengan senyum tipis usai pidato kemenangan lalu menekankan seluruh pendukung menunggu hasil perhitungan KPU.

Sementara Prabowo begitu optimis dengan hasil kemenangan 62 persen berdasarkan perhitungan internal BPN. Memakai logika petarung, tentu keduanya bisa dibilang telah memenangkan Pilpres 2019. Tinggal menunggu hasil resmi KPU.

Pemilu kali ini terbilang cukup keras dan terkesan kasar. Dari strategi yang digunakan, tentu hasilnya berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Parahnya ada yang menyebut hasil hitung cepat tidak dapat dipercaya.

Proses perhitungan quick count menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan selisih 5 persen. Sementara ada pula yang mengklaim bahwa kemenangan itu sebenarnya berada dipihak Prabowo-Sandi.

Menariknya, hasil hitung cepat dicurigai ada hacker yang dengan sengaja memutar balikkan poin kemenangan Prabowo-Sandi menjadi Jokowo-Ma'ruf Amin. Benar atau tidak, saya tidak tahu.

Kemenangan sulit diprediksi ditengah arus perseteruan dua capres petahana. Disamping pernah bertarung habis-habisan 2014 lalu, Prabowo tentu belajar banyak dari pengalaman sebelumnya. Terutama celah kekalahan yang pernah dialami.

Berdasarkan hasil hitung cepat Pilpres Litbang Kompas menunjukkan 54.54 persen untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan 45.46 Prabowo-Sandi.

Sementara lima lembaga surveri diantaranya LSI Denny JA, Indobarometer, Charta Politika, SMRC, Poltracking dan Voxpol rata-rata memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan selisih 9-10 persen suara dari Prabowo-Sandi.

Menariknya, dibalik hitung cepat lembaga survesi di atas, salah satu live dialog ditengah proses quick count di Metro TV berlangsung, terlintas kesalahan menayangkan hasil hitung cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun