"Bukan, ini hanya rekayasa, itu bukan Nana, yang pasti dia jelmaan penari selendang merah. "
Sesekali ia sedikit tersadar, terus berusaha melawan pengaruh Penari itu. Hanya saja, jelmaan penari itu membuatnya sulit membedakan antara yang asli dan palsu. Untuk saja, kekuatan Penari itu tidak mampu menguasai akal dan hatinya secara penuh. Sehingga, masih bisa sedikit berpikir, dia adalah penari selendang merah.
Tapi, mengapa menjelma menjadi Bidadari Langit. Siapa penari itu, semakin dekat, penari itu pelan-pelan memalingkan wajahnya. Ketika ingin melawan, matanya menjadi kabur hingga tampat tidak jelas melihat. Saat ia hanyut dalam pengaruh penari itu, yang nampak jelas hanyalah Bidadari Langit. Siapa penari itu, mengapa bisa tahu tentang bidadari langitnya, begitu jelas wajah, sama tak ada bedanya dengan bidadari langitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H