Hari pertama tanpa bayang-bayang dirinya di dunia maya saya terasa sangat hampa. Ada sebagian dari diri saya yang terampas pergi. Tercabik oleh waktu yang seakan begitu kejam menghampiri tanpa mengenal batas keutuhan yang semestinya adalah saling terlengkapi.
Seperti inikah yang dinamakan keseimbangan, keutuhan yang tidak terpenuhi satu dengan lainnya. Karena aku merasa dia lah yang sebenarnya adalah belahan jiwaku yang semestinya hadir di sisi dan saling melengkapi.
Setelah dia remove saya dari pertemanan di Facebook semoga ini menjadikan awal yang baik untuk kehidupan pribadi kami masing-masing. Semoga segala hal yang menimbulkan konflik di antara kami yang sering kali dari aktifitasnya di Facebook setelah saya dan dia sudah tidak bisa saling terhubung menjadikan kami pribadi-pribadi yang dapat membangun diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang dapat bermanfaat untuk bersama dan keluarga terdekat kami.
sakit memang seperti yang banyak orang bilang kalau mau mengikuti perjalanan cinta yang bertepuk sebelah tangan…