Mohon tunggu...
m rafirafiqi
m rafirafiqi Mohon Tunggu... Penulis - Penyair yang menyiarkan air matanya sendiri

Menulikan apa saja yang dirasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prosa | Detik Tanpamu

22 November 2018   16:12 Diperbarui: 22 November 2018   16:14 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu detik yang tajamnya melebihi jarum jamnya sendiri, dan bahkan setejam pisau yang dapat menyayat- nyayat nadiku di suatu waktu tanpa kau,

di tengah malam yang lengah, aku dan kau tak mengenal lelah agar lekas berpasrah pada suatu pulang yang hilang.

 Kita sebagai titik temu yang sama sekali tak menemukan ujung rindu.


Dan pada jam yang tak dapat ku sangkal tentang titik- titik pertemuan dalam garis waktu yang tak jua ku kenal, 

mengunjungimu adalah sebuah anugrah; tempatku menyembah atas segala resah.


Dan sekali lagi pada ruang dan waktu manapun itu, 

aku melihat malam panjang yang tak mungkin bisa ku lewati sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun