Mohon tunggu...
Rafiqa Meidina Arifin
Rafiqa Meidina Arifin Mohon Tunggu... Wiraswasta - MBA student in President University

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Efek Buruk dari Diskon dan Cara Menghindarinya

9 Maret 2021   02:47 Diperbarui: 10 Maret 2021   16:49 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Diskon. Source: pexels.com

Sebagai konsumen kita semua pasti menikmati adanya potongan harga atau diskon dari barang atau jasa yang biasa kita gunakan. Sebagai penjual, diskon merupakan salah satu cara marketing yang menjanjikan karena dapat meningkatkan jumlah penjualan atau sales. 

Akan tetapi, tanpa kita sadari diskon memiliki efek yang buruk bagi penjual jika tidak dilaksanakan dengan tepat. 

Banyak penelitian terhadap consumer behavior yang membuktikan bahwa diskon dapat mengubah persepsi konsumen terhadap nilai dari barang atau jasa yang ditawarkan. Karena konsumen cenderung memiliki persepsi bahwa harga normal barang tersebut bukanlah nilai yang seharusnya mereka bayarkan. Jadi, disaat harga barang kembali normal konsumen akan enggan membeli karena mereka menganggap itu sebuah kerugian.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa adanya penurunan sementara dalam jumlah penjualan setelah diskon diberikan, yang diakibatkan dari penimbunan atau pembelian diawal disaat diskon berlangsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Marcel Zeelenberg dan Marijke van Putten dari Tilburg University menunjukkan bahwa konsumen cenderung berpindah hati ke penjual atau brand lain setelah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan harga spesial atau diskon yang besar dari brand yang biasa mereka gunakan.

Tapi, jika diskon yang dilewatkan bukanlah diskon dengan nilai potongan harga yang besar, fenomena perpindahan brand ini tidak begitu signifikan.

Jadi, bagaimana cara kita sebagai penjual untuk menghindari kecenderungan di atas terjadi pada konsumen kita? 

Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan sebelum memberikan potongan harga kepada konsumen. 

Kita harus mengurangi frekuensi pemberian diskon terlebih lagi dengan jumlah potongan harga yang besar, karena semakin sering diskon diberikan, maka konsumen pun akan semakin yakin bahwa harga diskon adalah nilai yang seharusnya mereka bayarkan.

Diskon besar-besaran hanya diberikan disaat momen-momen tertentu, seperti momen Hari Raya, Natal, ataupun Tahun Baru.

Diskon yang kita tawarkan juga dapat berupa bundled atau combo deals yang juga membantu penjualan tanpa harus mengurangi nilai dari produk yang ditawarkan. Trik inipun juga dapat membuat konsumen merasa puas dan beruntung.

Dengan melakukan beberapa hal di atas kita dapat membangun kepercayaan konsumen bahwa diskon yang kita berikan merupakan kesempatan berharga yang tidak bisa mereka lewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun