FILOSOFI DAN SEJARAH KOTA ANDALUSIA
Daerah Iberia dahulu merupakan Kerajaan Hispania yang dikuasai oleh orang Kristen Visigoth yang dipimpin oleh Raja Roderick sebelum kedatangan umat Islam. Pada tahun 711 M, pasukan Umayyah menyeberangi lautan yang memisahkan Maroko dan daratan Spanyol pada 30 April menyerbu Hispania yang dipimpin oleh Jenderal Tariq bin Ziyad dibawah perintah dari kekhalifahan Umayyah di Damaskus.
Setelah mengalahkan Raja Roderick dalam Pertempuran Guadalete pada 711 M, kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada tahun 719 M, hanya daerah Galicia, Basque, dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut Provinsi Al-Andalus (Andalusia), yang terdiri dari Spanyol, Portugal, dan Perancis bagian selatan. Pada tahun 900-an M, Islam mencapai puncak kejayaan sejarah Kerajaan Andalusia, lebih dari lima juta muslim tinggal di daerah tersebut. Dinasti Umayyah II menjadi penguasa tunggal di daerah tersebut dan menjadi kerajaan yang paling maju dan paling stabil kondisi sosialnya di daratan Eropa.
Al-Andalus atau sekarang merupakan daerah kawasan Spanyol dan Portugis dalam kurun waktu seratus tahun khalifah Bani Umayyah ditaklukan umat Islam. Sebelumnya tentara Islam telah menguasai Afrika Utara yang akhirnya dijadikan salah satu provinsi dinasti Bani Umayyah, lalu tentara islam berhasil menaklukan daerah Andalusia pada masa Bani Umayyah yaitu masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul-Malik (705-715 M).
Pembuatan jalan untuk menaklukan wilayah hingga semakin lapang lagi dilakukan oleh Tariq bin ziyad yang merupakan awal kemenangan pada masa itu. Penaklukan selanjutnya yaitu daerah Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida juga mengalahkan penguasa kerajaan Goth yang dipimpin oleh Musa bin Nushair. Lalu Orihuela ditaklukan oleh Theodomir, hingga dia bergabung dengan Thariq di Toledo. Akhirnya, seluruh kota penting di Spanyol termasuk utaranya, mulai dari Zaragoza sampai Navarre berhasil ditaklukan oleh keduanya.
Ekspansi wilayah berikutnya dieksekusi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul-Aziz tahun 99 H/717 M, dimana ekspansi ditujukan untuk menguasai daerah sekitar pegunungan Pirenia dan Perancis Selatan. Pimpinan pasukan pertama yakni Al-Samah, namun misi Al-Samah gagal dan terbunuh pada tahun 102 H. Selanjutnya, pimpinan diserahkan pada Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi. Dengan pasukannya, dia menyerang kota Bordeaux, Poitiers, dan Tours.Â
Kondisi politik daerah Spanyol yang kacau pada masa awal penaklukan oleh kaum muslim, disebabkan oleh buruknya kondisi sosial, ekonomi, dan keagamaan di sana. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderic, Raja Visigoth terakhir yang dikalahkan pasukan Muslimin. Awal kehancuran kerajaan Visigoth yaitu ketika Roderic memindahkan ibu kota negaranya dari Seville ke Toledo. Witiza, penguasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H