Mohon tunggu...
Rafi Pramana R
Rafi Pramana R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Terarik Dalam Bidang Inovasi Teknologi Terbaru.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kendaraan Listrik, Fondasi Menuju Industri dan Transportasi Berkelanjutan

16 Desember 2023   13:42 Diperbarui: 16 Desember 2023   13:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era di mana isu lingkungan dan keberlanjutan semakin mendesak, adopsi kendaraan listrik menjadi langkah strategis yang tidak hanya menciptakan revolusi di industri otomotif tetapi juga membentuk dasar untuk transportasi berkelanjutan. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana adopsi kendaraan listrik berperan dalam mendukung pembangunan industri dan transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Perubahan paradigma menuju mobilitas berkelanjutan menandakan pergeseran besar dalam industri otomotif secara global, pertumbuhan e-mobilitas, dan prinsip dasar transportasi berkelanjutan. Didorong oleh inovasi teknologi, perubahan paradigma, dan tekanan dari isu lingkungan, industri otomotif bertransformasi untuk memenuhi tuntutan mobilitas yang lebih berkelanjutan. Transformasi ini bukan hanya mencakup inovasi teknologi di sektor otomotif, tetapi juga melibatkan perubahan pola pikir konsumen yang semakin memahami pentingnya mobilitas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kendaraan listrik menawarkan solusi konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Pergantian kendaraan konvensional dengan kendaraan listrik bukan hanya merupakan langkah progresif menuju tujuan keberlanjutan, tetapi juga menciptakan efek domino positif dalam mendukung lingkungan dan memotivasi pengguna untuk mengadopsi pola hidup yang lebih berkelanjutan.

Penggunaan kendaraan listrik membawa sejumlah keuntungan yang signifikan. Pertama, efisiensi energi yang lebih tinggi memungkinkan mobil listrik menjelajahi jarak yang lebih jauh dengan satu unit energi. Misalnya, 1 kilowatt-jam (kWh) listrik dapat membawa mobil listrik sejauh 7 kilometer, sementara mobil konvensional memerlukan lebih banyak bahan bakar fosil untuk mencapai jarak yang sama. Selain itu, biaya operasional yang lebih rendah dan efisiensi energi hingga 80 persen membuat kendaraan listrik semakin menarik bagi konsumen yang mencari alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. Biaya pengisian daya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dapat lebih murah daripada biaya pengisian bensin. Selain itu, kenaikan harga bahan bakar fosil seiring waktu juga dapat berdampak signifikan pada pengeluaran bulanan kita.

Melalui insentif, subsidi, pembangunan infrastruktur, sosialisasi massal, dan kebijakan pemerintah yang mendukung, pemerintah bertekad mempercepat transisi menuju mobilitas berkelanjutan. Sebagai contoh, pemerintah telah menyiapkan mekanisme pemberian insentif yang hanya ditujukan bagi produsen kendaraan listrik, yang diharapkan akan berlaku pada 20 Maret 2023 hingga 30 Desember 2023, Pemerintah menetapkan target produksi kendaraan bermotor listrik, yang diharapkan akan mencapai 600 ribu unit roda meskipun oleh tahun 2030. Selain itu, Pemerintah mengeluarkan beleid untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik, seperti penyediaan infrastruktur pengisian listrik dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan paradigma menuju mobilitas berkelanjutan membawa dampak positif yang signifikan. Transformasi industri otomotif, pertumbuhan e-mobilitas, dan prinsip dasar transportasi berkelanjutan membentuk fondasi yang kokoh menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Adopsi kendaraan listrik menjadi salah satu pendorong utama dalam mencapai tujuan ini, dengan keuntungan ekonomis, efisiensi energi, dan dukungan penuh dari pemerintah menjadi kunci suksesnya. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat mengukir masa depan mobilitas yang lebih berkelanjutan dan memberikan sumbangan positif terhadap tantangan lingkungan global.


Penulis :

Rafi Pramana Ramadani

166221052

Teknik Elektro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun