Â
Girimulyo (15/02/2022), Â kegiatan KKN Tematik Universitas Diponegoro telah dilaksanakan selama 40 hari di Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Salah satu program kerja yang dilaksanakan ialah pengadaan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan aktivator EM4 dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak. Program kerja ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Dusun Gadungan pada tanggal 20 Januari 2022.
Berdasarkan observasi tim, Desa Girimulyo memiliki beberapa peternakan ruminansia, seperti kambing dan sapi potong dengan skala rumah tangga. Permasalahan mengenai limbah menjadi keluh kesah masyarakat yang mencemari tanah, air, maupun udara. Sebagian peternak membuang limbah hasil ternak ke sungai terdekat. Sebagian peternak lainnya hanya menumpuk kotoran ternak lalu membiarkan kotoran tersebut sampai kering kemudian dimanfaatkan menjadi pupuk untuk diaplikasikan ke lahan pertanian. Oleh karena itu, tim mengadakan pelatihan dan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk kompos pertanian dengan bantuan aktivator EM4 untuk meningkatkan kandungan unsur hara dalam pupuk. Pembuatan pupuk kompos ini diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah lahan pertanian.
Â
Pupuk kompos adalah merupakan produk hasil buangan dari limbah peternakan maupun pertanian yang dapat digunakan untuk menambah kandungan unsur hara dalam tanah serta memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. EM4 merupakan bakteri yang membantu pembusukan pupuk kandang dalam proses pengomposan guna meningkatkan unsur hara dalam pupuk. Pupuk kompos dengan aktivator EM4 sangat cocok diaplikasikan pada lahan pertanian sayuran seperti di Desa Girimulyo. Keunggulan dari pupuk kompos dengan aktivator EM4 dibanding pupuk kandang biasa yakni menghasilkan tekstur tanah yang lebih gembur dimana jenis tanah ini merupakan jenis tanah yang paling baik bagi lahan pertanian karena memiliki rongga yang cukup untuk menyimpan unsur hara.
Kegiatan ini didukung oleh organisasi setempat, yaitu kelompok tani RW 14 dimana mayoritas anggota bermata pencaharian sebagai petani sayuran dan peternak. Para anggota biasanya membuang limbah hasil ternak dan menimbun untuk dibuat kompos lalu diaplikasikan pada lahan pertanian pribadi. Besar harapan dengan kegiatan ini, kelompok tani 14 Dusun Gadungan dapat memanfaatkan pupuk kandang menjadi kompos dengan kandungan unsur hara yang lebih baik sehingga dapat mengoptimalkan produk hasil pertanian di Dusun Gadungan.
Penulis : Rafi Mulia Usodo
Dosen Pembimbing Lapangan : Triyono, S.H, M.Kn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H