Mohon tunggu...
Rafi Mahendra
Rafi Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 Peternakan Universitas Brawijaya

Ambil pena dan secarik kertas lalu sisihkan waktumu untuk membuat kaligrafi pemikiranmu dalam sebuah catatan. Memori bisa saja terhenti, namun tulisan tidak pernah mati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Dasar Pendidikan di Indonesia

3 September 2023   06:32 Diperbarui: 3 September 2023   12:26 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu masalah yang fundamental, Mengapa? Karena saat ini pendidikan memegang peranan utama dalam hal kemajuan pemikiran bangsa. Apa yang terjadi pada bangsa ini di tahun-tahun mendatang tidak lepas dari kualitas pendidikan negeri kita di masa sekarang ini.

Pendidikan bukanlah sesuatu hal yang dibentuk dengan instan, tetapi merupakan suatu hal yang harus direncanakan dengan baik dan dikelola secara maksimal demi masa depan bangsa. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengamanatkan kepada siapapun pemegang kendali kekuasaan yang memimpin jalannya roda pemerintahan di tanah air dengan seruan "mencerdaskan kehidupan bangsa". 

Kehidupan bangsa dalam hal ini ialah kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dan bagaimana mereka semua mendapatkan manisnya ilmu pengetahuan. Hal ini merupakan tanggung jawab moral kita bersama untuk memperhatikan bahwa pendidikan di Indonesia harus menjadi prioritas utama untuk membangun peradaban Indonesia yang lebih baik dan ramah kepada siapapun sesuai dengan Amanat UUD 1945 dan juga falsafah Pancasila.

Dalam perjalanan memperbaiki sistem pendidikan, tentunya juga banyak menemui batu sandungan yang tidak sedikit dalam setiap langkah yang diambil. Tetapi itu semua harus kita laksanakan betul-betul dan dicari dimana titik lemahnya pendidikan kita dan sesegera mungkin menemukan solusi atas permasalahan yang diperoleh. Yang biasa kita lihat di sekeliling kita adalah masih belum meratanya pendidikan yang ada di Indonesia. 

Bukan jumlah sekolahnya, tetapi pemerataan kualitas pendidikan masih sangat kurang dan memprihatinkan. Banyak tenaga pendidik yang berjuang demi mencerdaskan anak bangsa dengan menempuh jarak yang sangat jauh dengan upah ala kadarnya yang kadang cukup menyulitkan mereka untuk sekadar bertahan hidup. 

Selain itu, pemerataan yang kurang juga menimbulkan masalah pada siswa, yakni siswa yang belajar di bidang yang sama dan jenjang yang sama di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal bisa terpaut 1-2 tahun materi pembelajaran dengan sekolah-sekolah di tempat yang lebih baik. 

Hal ini tentunya lumrah terjadi di Indonesia mengingat negeri kita membentang dari Sabang-Merauke yang mengakibatkan perekonomian antar daerah satu dengan daerah yang lain menjadi berbeda dan tidak sama. 

Mengapa membahas mengenai perekonomian? Karena pendidikan dan perekonomian merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Perekonomian yang tumbuh dengan lesu akan berakibat pada tertinggalnya kualitas pendidikan yang ada di daerah. Semakin baik perekonomian yang ada di suatu wilayah, maka kualitas pendidikan pun pasti akan mengikuti langkah tersebut.

Lalu kemudian masalah keadilan. Indonesia merupakan negara besar yang memiliki puluhan pulau yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda tentunya tidak adil bahwa harus sama tata cara kelola sistem pendidikannya. Contohnya SMA di Jakarta tidak akan sama keadaannya dengan SMA yang ada di Maluku Utara. Begitu juga SD di Surabaya tidak akan sama persis manajemennya dengan SD yang ada di Jayapura. Hal ini wajar karena setiap daerah memiliki keistimewaannya sendiri. 

Keseragaman itu belum tentu mencerminkan keadilan. Dalam pemanfaatan dan penyerapan anggaran contohnya, kita tidak bisa memukul rata bahwa setiap murid SMA di Indonesia harus memiliki buku-buku yang terbaru misalnya, lalu bagaimana dengan saudara kita yang berada di pedalaman yang harus menyeberangi sungai ber-arus deras dengan bergelantungan menggunakan seutas tali. 

Apakah dengan buku-buku terbaru itu akan membantu mereka? Tidak adil rasanya ketika mereka mendapatkan apa yang pemerintah inginkan tetapi tidak memberikan apa yang mereka butuhkan untuk bersekolah. Tidakkah lebih baik kalau anggaran pembelian buku tadi dialihkan untuk membeli sebuah perahu atau membangun jembatan untuk kemudahan mobilitas siswa di pedalaman tadi sebagaimana mestinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun