Mohon tunggu...
Rafilda Elda
Rafilda Elda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seseorang yang menyukai buku, karena menurut saya buku memberikan banyak pengetahuan lebih dalam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepemimpinan Karismatik Ir. Soekarno: Kekuatan Karisma dan Implikasi Kekuasaan

26 Agustus 2024   06:46 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:48 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam sejarah, pemimpin memainkan peran penting dalam menentukan arah perjalanan suatu bangsa. Kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan mengelola pemerintahan, tetapi juga pada kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan masyarakat menuju tujuan bersama.

Para pemimpin baru sering kali menganggap kekuasaan kepemimpinan sebagai sesuatu yang diberikan oleh posisi formal mereka. Namun, kekuasaan seorang pemimpin juga dapat berasal dari gaya dan hubungan pribadi mereka. Ada empat jenis kepemimpinan yang bergantung pada gaya pribadi dan hubungan, yaitu kepemimpinan transformasional, karismatik, koalisi, dan Machiavellian.

Ir. Soekarno, Presiden Indonesia pertama, mempraktikkan gaya kepemimpinan karismatik. Oratorinya yang memukau dan visinya yang inspiratif memotivasi rakyat Indonesia dan menggerakkan mereka menuju kemerdekaan. Gaya kepemimpinan karismatiknya memainkan peran krusial dalam membentuk arah dan identitas bangsa pada masa awal kemerdekaan.

Menurut Richard L. Daft, pemimpin karismatik adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk melakukan lebih dari apa yang biasanya mereka lakukan, meskipun menghadapi rintangan dan harus melakukan pengorbanan pribadi.

Sosok Presiden Soekarno

Ir. Soekarno, lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Ia menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng dan kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

Bung Karno, panggilan akrabnya, memiliki tiga istri dan delapan anak. Meskipun lahir dari keluarga bangsawan, orang tuanya hidup sederhana dan sering kekurangan. Sejak kecil, Soekarno mengalami kehidupan yang terbatas dan harus menghemat, yang membentuknya menjadi pribadi yang tangguh dan pekerja keras.

Pengalaman hidup yang sulit di masa kecil turut membentuk gaya kepemimpinan karismatiknya. Soekarno dikenal sebagai individu yang bersemangat belajar dan terbuka terhadap berbagai pengalaman, yang mempengaruhi cara ia memimpin. Kemampuan Soekarno dalam memotivasi dan mempengaruhi orang lain merupakan elemen kunci dalam kepemimpinannya.

Gaya Kepemimpinan Soekarno

Sebagai seorang pemimpin, Soekarno dianggap sebagai figur yang ideal, terutama dalam memimpin Indonesia yang luas dan beragam. Selain memiliki kharisma dan kewibawaan, Soekarno juga dikenal sebagai seorang intelektual dan ideolog.

Soekarno memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia, terutama dalam membebaskan negara ini dari penjajahan dan meraih kemerdekaan. Selama perjuangannya, Soekarno menghadapi berbagai penderitaan dan sering kali menerima perlakuan buruk.

Ia pernah diasingkan, diusir, diperlakukan dengan tidak adil, dan bahkan dieksploitasi oleh mereka yang menentangnya. Meski begitu, pengorbanan yang telah ia lakukan menghasilkan banyak pencapaian besar yang akan selalu dikenang oleh Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

  • Menggelorakan Semangat Revolusi untuk Kemerdekaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun