Mohon tunggu...
Rafika Pratiwi M
Rafika Pratiwi M Mohon Tunggu... -

UAJ 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menurunkan Minus/Silinder Tanpa Minum Jus Wortel

11 Oktober 2014   04:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:31 3521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penderita rabun jauh atau yang sering disebut minus, kadang merasa khawatir dengan minusnya yang terus bertambah. Timbul keinginan untuk mengurangi minus agar kacamata tidak semakin tebal. "Minum jus wortel", begitu kata orang. Pertama kali (sampai sekarang belum pernah lagi) saya mencoba jus wortel, saya sangat tidak suka dengan rasanya. Sulit sekali menghabiskannya, sampai-sampai saya campur dengan minuman bersoda agar rasanya lebih enak. Tapi rasanya malah menjadi lebih aneh. Saya pun mulai mencari alternatif lain. Tanpa sengaja, saya melihat Pinhole Glasses atau kacamata lubang jarum di Guardian saat sedang jalan-jalan. Saya penasaran dengan produk ini karena mengatakan dapat menyembuhkan penglihatan (rabun jauh, rabun dekat, dan silinder) tanpa operasi atau resep, intinya secara alami. Setelah mencari informasi dari internet selama beberapa lama, akhirnya saya meminta mama saya untuk membelikan kacamata lubang jarum itu. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Pinhole Glasses"][/caption] Saya baca dengan teliti petunjuk penggunaannya, lalu mulai menggunakan kacamata tersebut secara rutin. Awalnya memang pusing membaca menggunakan kacamata lubang jarum, tapi lama-lama saya terbiasa dan nyaman menggunakannya. Saya menggunakannya untuk membaca minimal 10 menit sehari, menggoyangkan kepala untuk mengikuti tulisan (bukan melirik), melepaskan kacamata minus saat tidak dibutuhkan, berusaha tidak memaksakan mata untuk membaca atau menonton jika sudah lelah, tidak melihat HP sambil tiduran, dan menghindari membaca di tempat gelap. Itulah yang disarankan dalam petunjuk penggunaan. Saat saya membeli kacamata lubang jarum (sekitar Desember 2011), ukuran kacamata saya adalah;

  • R: -3.00      Cyl: -0,50
  • L: -3,25       Cyl: -0,75

Sekitar satu bulan kemudian (Januari 2012), saya mulai merasa pusing saat menggunakan kacamata minus saya. Setelah diperiksa di optik, ternyata minus saya  turun! Senangnya bukan main, karena biasanya minus selalu bertambah saat periksa mata. Saya menunggu kurang lebih 2 bulan untuk mengganti ukuran kacamata minus saya, karena siapa tahu ukurannya masih akan berubah lagi. Akhirnya pada tanggal 10 Maret 2012, saya mengganti ukuran kacamata minus saya menjadi:

  • R: -2,75    Cyl: -0,50
  • L: -3,00

Selain mengalami penurunan minus dan silinder, mata saya juga terasa lebih rileks. Di samping kelebihan-kelebihannya, kacamata lubang jarum juga punya kekurangan:

  • Efektif untuk menurunkan minus, plus, dan silinder dengan ukuran maksimal 3.
  • Hanya dapat dipakai untuk membaca, melihat komputer, atau menonton TV. Tidak dapat dipakai untuk berjalan atau mengemudi karena penglihatan menjadi terbatas dan dapat menyebabkan kecelakaan.
  • Penurunan minus, silinder, atau plus tidak permanen. Jika kita kembali ke kebiasaan penggunaan mata yang salah, maka sangat mungkin ukuran minus dan silinder akan kembali naik.

Tertarik untuk mencoba? Catatan: Mohon maaf, untuk penderita rabun dekat saya tidak dapat memberi banyak informasi karena saya penderita rabun jauh dan silinder. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi saya. Informasi selengkapnya mengenai metode ini dapat dilihat di www.seeing.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun