Mohon tunggu...
Rafika HM
Rafika HM Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswi

Mahasiswa Prodi PWK Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertanian Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

8 Desember 2019   22:29 Diperbarui: 8 Desember 2019   22:51 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi di seluruh dunia sedang pada masapesat-pesatnya. Berbagai pihak berlomba-lomba dalam menciptakan hal-hal baru dengan visi efisiensi dan efektifitas dalam melakukan pekerjaan manusia. Disisi lain kreasi dan inovasi yang terus berkembang membuat pertumbuhan ekonomi yang pastinya membawa keuntungan yang besar. 

Revolusi industri 4.0 yang lagi hangat-hangatnya khususnya di Indonesia sendiri, mendorong dan memaksa  kita untuk ikut dalam perkembangan zaman moderen ini. Kebutuhan akan berbagai sistem teknologi telah menyentuh berbagai aspek bidang kehidupan baik pendidikan, pemerintahan, perekonomian, keamanan, bahkan bidang pertanian.

Mengingat visi Indonesia tahun 2030 yaitu Negara Maju yang Unggul dalam Pengelolaan Kekayaan Alam. Dengan arahan ekonomi berbasis keseimbangan pasar terbuka, pembangunan berbasis sumber daya alam,  manusia, modal, dan teknologi, serta perekonomian yang terintegrasi. Melihat trend global dan trend ekonomi Indonesia kinipun menjadi hal penting untuk dilakukan demi melihat masalah, peluang, dan tantangan. 

Di Indonesia sendiri isu permasalah yang umum ditemui seperti lahan pertaian yang terus menyempit, hal ini sejalan dengan meigkatnya jumlah penduduk maka meningkat pula kebutuhannya terlebih kebutuhannya akan lahan sehingga berkurangnya lahan pertanian yang di konversi. Permasalahn lain yaitu seperti produktivitas lahan yang tergolong rendah, kelembagaan penuluhan dan kelembagaan petani yang juga masih lemah, belum berkembangnya sistem agribisnis secara optimal, dan rendahnya pendapatan petani.

Permasalahan --permasalahan yang ada menjadi suatu tantangan yang harus disikapi dengan bijak, baik itu dari petani, masyarakat, dan pemerintahnya. Harapannya segala permasalahan tersebut dapat teratasi oleh berbagai pihak terkait tadi sehingga tidak sampai menjadi ancaman bagi perkembangan industri pertanian di Indonesia. Mengingat besarnya peluang bagi Indonesia untuk dapat menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang unggul. Peluang tersebut baik dari tingginya produktivitas industri pertanian serta banyaknya jumlah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani.

Namun kenyataan yang cukup memprihatinkan adalah bangsa barat  bagaimana dengan indonesia sebagai negara dengan penduduk tertingggi ke-4 di dunia. Sedangkan pada sektor pertanian angkatan kerjanya mengalami penurunan di setiap tahunnya. Meskipun demikian Suhariyanto menyatakan hal ini sebagai hal yang wajar, mengingat pekerja di sektor pertanian memang rentan bergeser ke sektor lain. Jadi, ada baiknya jika pemerintah dapat menggerakkan perekonomian pada sektor peranian dimana kebutuhan akan pangan merupakan hal pokok yang harus dipenuhi oleh suatu bangsa.

Dunia kini telah memasuki Revolusi Industri ke 4 atau Industri 4.0 bahkan telah memasuki society 5.0. Dari begitu kompleksnya revolusi industri di dunia seperti yang kita ketahui dimulai dari ditemukannya mesin uap hingga sekarang yang ditandai dengan munculnya mesin yang terintegrasi jaringan internet. Penerapan industri 4.0 dapat meningkatkan produktivitas, penyerapan, tenaga kerja, dan perluasan pasar bagi industri. Hal ini tentu menjadi peluang pula bagi perkembangan industri pertanian sebagai multyplier effect sehingga dapat semakin produktif dan berdaya saing dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Jika dibandingkan dengan negara luar, Jepang misalnya dengan sistem pertanian yang begitu terstruktur. Di Jepang sendiri tidak ada fragmentasi lahan, pemerintah memeberikan perlindungan melalui subsidi dan proteksi kepada petani, dari pemerintah daerahnya pun mendorong sumberdaya lokal. Penegembangan infrastruktur dan konsolidasi lahan dengan mekanisme pertanian menjadikakan petani sebagai pekerjaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini berbeda dengan kondisi di Indonesia. Yang dengan banyaknya jumlah petani dengan perekonomian yang paspasan membuat pekerjaan ini dipandang sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkannya strategi dalam pengelolaan sistem pertanian di Indonesia, strategi tersebut yaitu dari kebijakan lahan pertanian, peningkatan efisiensi produksi, diversivikasi pangan, pengembangan infrastruktur, peningkatan daya saing produk dan penegmbangan pasar, serta strategi-strategi lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun