Mohon tunggu...
Rafika Aini
Rafika Aini Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Gaya Hidup

Merdeka dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Amankah Menggunakan Produk Kosmetik yang Mengandung Paraben?

10 Juli 2020   11:58 Diperbarui: 10 Juli 2020   12:07 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan masyarakat dewasa ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk memperbaiki penampilan. Kosmetik merupakan sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia dengan tujuan utama untuk membersihkan, mewangikan dan memperbaiki penampilan.

Kosmetik digunakan pada bagian luar tubuh manusia diantaranya epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital luar, gigi dan membran mukosa. Kosmetik yang dapat diedarkan dipasaran harus menggunakan bahan aktif yang aman dan dalam kondisi baik hingga di tangan konsumen. Kosmetik yang beredar dipasaran memiliki beberapa macam bentuk seperti clenaser, sabun, shampo, krim wajah, deodorant, body lotion dll.

Kandungan dalam kosmetik bermacam-macam, mulai dari kandungan utama hingga tambahan seperti pengawet. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia bahan pengawet merupakan bahan yang digunakan dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Bahan pengawet yang umum dan sering digunakan adalah golongan ester paraben seperti metil paraben, etil paraben, propil paraben dan butil paraben. Paraben adalah senyawa antibakteri yang dapat digunakan untuk mengurangi kontaminasi bakteri.

Penggunaan produk kosmetik mengandung paraben dapat membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kanker telah merebak di masyarakat, hal ini bermula dari penelitian Dr. Philippa D. Darbre dari Inggris pada Tahun 2004 berjudul "Concentration of Parabens in Human Breast Tumor" menemukan bahwa ada jejak paraben pada 20 sample jaringan tumor payudara. Meski penelitian ini mengundang kehebohan namun belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa paraben dapat menyebabkan kanker payudara.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia masih mengizinkan adanya kandungan paraben dalam produk kosmetik begitu juga dengan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat yang masih memperbolehkan penggunaan paraben asalkan dalam batas yang ditentukan yaitu antara 0.01% sampai 0,3%. Sementara di Eropa, regulatornya sudah tidak memperbolehkan penggunaan paraben dalam produk kosmetik dan personalcare.

Penggunaan paraben pada produk kosmetik sebenarnya aman dan diperbolehkan selama produsen mematuhi batas kadar di dalam produk. Namun yang menjadi perhatian adalah apabila produk kosmetik yang mengandung paraben digunakan lebih dari 1 bahkan pada banyak produk dengan pemakaian rutin setiap hari dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Jadi sebagai konsumen haruslah lebih bijak dalam memilih produk kosmetik yang akan digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun