1.     Sudut pandang Biologis
a.      Pengaruh Genetik
Penelitian yang menggunakan Refined Diagnostic Procedures menyatakan sekitar 8-9 persen dari keturunan pertama yang berhubungan saudara dengan individu yang memiliki penyakit bipolar diperkirakan memiliki penyakit bipolar juga. Mengenai transmisi gen pada bipolar, meski penelitian telah mengenali calon gen melalui Linkage Analysis dan Association Studies, belum ada dukungan konsisten untuk mode spesifik dari transmisi genetik dari bipolar disorder.
b.     Sistem Neurotransmitter
Hormon serotonin berfungsi untuk meregulasi reaksi emosi yang diikuti dengan hormone dopamin dan norepinefrin. Ketika hormon serotonin menurun, cairan neurotransmitter lain akan meningkat, maka akan terjadi disregulasi. Pada penderita bipolar terjadi kerusakan transmisi serotonin. Ketika depresi terjadi kekurangan serotonin. Sedangkan pada saat manik terjadi kelebihan serotonin.
c.      Sistem Endokrin
Hypothalamic Pituitary Adrenocorticol (HPA) yang ada dalam otak berkoordinasi langsung dengan sistem endokrin menghasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon stress yang akan meningkat pada stressfull life event. Pada penderita depresi, terjadi kelebihan hormon kortisol.
Â
2.     Sudut pandang Psikososial
a.      Stresfull Life Event
Stressful life event berpengaruh penting pada munculnya gangguan bipolar. Suatu penelitian juga menemukan bahwa penderita yang mengalami pengalaman buruk rata-rata tiga kali lebih lama sembuh dari episode manik, episode depresi, atau episode campuran daripada mereka yang tidak mengalami pengalaman buruk. Bahkan pengalaman buruk kecil pun dapat memperlambat waktu penyembuhan.