Mohon tunggu...
muhammad rafi iriawan
muhammad rafi iriawan Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @mrafiiriawan

Malang, 21 April 2001

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen Paling Santuy di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

9 Mei 2020   17:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   20:38 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal pada saat aku masuk kuliah, Alhamdulillah duhai senangnya bisa kuliah di UIN Maliki Malang ini. Tak kusangka pada saat SMA dulu aku pernah membayangkan aku bisa masuk kuliah di sini. Bahkan waktu itu aku ingat sekali, pernah pada waktu haul di Pondok Pesanten Darut Tauhid tepat berada di sebelah kampus hijau indah nan megah ini. Setelah usai mengikuti acara haul, suara azan dhuhur telah dikumandangkan. Dengan merdunya suara tersebut menarik hati ini untuk mengikuti suara azan tersebut. 

Kulewati lorong kecil masuk ke dalam, dan ternyata kulihat masjid, yang isinya banyak sekali mahasiswa yang sedang berjuang untuk sesuatu yang tidak bisa dirasakan sekarang. Akan tetapi, rasa itu akan terasa bila kita bisa melewati ribuan rintangan yang ada di hadapan kita. Lalu aku mengambil air wudhu, dan langsung menunaikan 2 rakaat sholat ringan, sambil menunggu iqamah. 

Ku memanjatkan doa dengan setulus hati. "Yaa Allah, Kula nyuwun maring panjenengan gusti. Kula niki lare sing mboten pinter-pinter nemen, kados mbak kula. Tapi kula pingin ya Allah kuliah ten kampus islam ingkang ageng ten Indonesia, kula bakal berusaha sekuat tenaga napa sing wonten mangke, kula kedah mlebet ten kampus niki. Mugi-mugi jenengan mirengaken dunga saking tiyang ingkang katah dosane niki Ya Allah. Aamiinn yaa robbal 'Alamiin."

Tak terasa Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri sudah di depan mata, persiapan yang hanya bermodal, belajar sendiri dengan mencari soal-soal di google. Tak lupa juga dengan modal berdoa, dan meminta doa restu dari kedua orang tua yang pada akhirnya aku dapat diterima di Universitas Islam Negeri Malang.

Pada waktu itu aku masih ingat, awal masuk perkuliahan di mata kuliah Pancasila, kami sekelas merasa masih belum mengenal siapa sih dosen nya pancasila ini. Lalu seseorang datang, lalu bilang kepada kami semua, mengenai perkuliahan pancasila sekarang, dosennya tidak bisa hadir, dikarenakan ada tugas mendadak dari fakultas yang akibatnya digantikan oleh asisten dosen. Kami sekelas merasa senang sekali, karena dosen nya tidak hadir, hehe, maklumlah masih maba jadi kalau dosennya tidak datang kami merasa senang. 

Akan tetapi, si asisten dosen ini, menceritakan tentang dosen yang membuat kami penasaran dengan bagaimana sih sosok pak Edi ini, nama bapak dosen pancasila. Sampai-sampai kami dibuat heran katanya pak Edi ini sangat galak sekali, bahkan sangat ditakuti oleh mahasiswa sebelumnya, berikut kata pak asisten dosen. Waduh ini gawat sekali karena si asisten dosen bilang begitu kami sedikit agak takut dengan dosen yang bernama pak Edi ini. 

Lalu si asisten dosen, memberikan kontrak perkuliahan yang nantinya akan diberitahukan kepada pak Edi yang sedang dinas ke luar kota juga tentang materi perkuliahan yang akan di ajarkan dalam 1 semester ke depan. Tak selang lama, cuman 1 jam pak asisten dosen memberikan kontrak perkuliahan dan perkenalan, si asisten dosen ini memberikan no WA nya pak Edi. Pada saat asisten dosen sudah keluar kelas, kami sekelas bingung dan heran, mengapa? Karena di foto profil WA tersebut sama persis dengan si asisten dosen tadi. Waduh, kita di prank ini pasti, semua kelas sedang rebut tentang dosen pak edi tadi.

Ternyata betul, minggu depannya asisten dosennya mengatakan dosennya sedang keluar dan tidak bisa mendampingi pembelajaran pada kelas B, lalu kami sekelas menanyakan tentang foto profil WA kepada asisten dosen tersebut, lalu si asisten dosen mengatakan bahwa itu benar no nya pak edi, lalu kami sekelas menjawab "fotonya kok sama persis pak, dengan bapak??" katanya kan no WA tersebut merupakan no nya pak Edi. Beliau langsung tertawa dan menjawab "PRANKK, kalian kena prank wkkwkw." Kami sekelas langsung terkejut dengan jawaban dari pak asisten dosen yang ternyata beliaulah pak Edi. Hahaha, ini sekilas tentang perkenalan yang dibuat sangat berkesan dalam mata kuliah pancasila pada saat semester 1 dulu.

Materi pada saat itu terdapat 10 bab, yang masing-masing per bab dibagi kelompok. Kami sekelas terdapat 39 mahasiswa yang dibagi 4 anak per kelompok dan ada yang 3 orang. Dan pada saat itu aku mendapatkan kelompok yang terakhir, dan materi nya itu tentang Otonomi Daerah yang menjurus kepada peraturan yang dibuat untuk mengatur daerah itu sendiri. Dan materi yang disampaikan oleh pak Edi juga sangat mengena, beliau sering sekali menceritakan tentang bagaimana kondisi di negara kita, dan bahkan beliau hafal betul tentang UUD 1945. 

Kami sangat mengagumkan beliau yang sangat ahli dan berkompeten di segala bidang, contohnya bidang sosial, politik, dan budaya. Banyak sekali yang beliau ceritakan, yang saya ingat pada saat beliau menceritakan bahwa sesungguhnya pemerintahan pada saat sekarang ini yang dipimpin oleh seorang presiden, dan seharusnya presiden lah yang memiliki wewenan dan kekuasaan untuk mengatur jalannya pemerintahan tersebut. Akan tetapi, terdapat mafia yang berkuasa di bawah kekuasaan pemerintahan bapak Jokowi.

Beliau juga sangat tidak memberatkan mahasiswa untuk pengerjaan makalahnya, yang penting makalah itu jadi dan tidak menghiraukan tentang referensi dari mana yang penting kamu paham aka nisi dari materi tersebut dan juga bisa menyampaikan kepada teman-teman agar mereka juga paham tentang apa yang kamu diskusikan. Beliau sangat kritis sekali, karena beliau pernah mengatakan "kalian harus bertanya dengan Substantif, agar dapat mengerti apa yang dibahas dalam materi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun