Mohon tunggu...
Rafii
Rafii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rafiii

Masih suka nonton film dan pengen nonton konser lagi.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Trip Menuju Klayar

27 April 2021   17:00 Diperbarui: 27 April 2021   17:04 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada liburan kemarin, saya dan kawan-kawan memilih kota dengan julukan “1001 Goa” sebagai puncak destinasi liburan kami, yup, kota tersebut adalah Pacitan. Selain karena tidak terlalu jauh dari Jogja tempat kami tinggal, kabarnya pacitan memiliki barisan pantai yang indah di sepanjang pesisir selatan wilayahnya, yang tak kalah indah dari ratusan pantai lain di Indonesia. Maka dari itu kami ingin memastikan sendiri keindahan pantai-pantai tersebut secara langsung.

Rencana awal adalah terdapat 8 orang yang akan ikut berangkat liburan kali ini, termasuk saya sendiri, dan berangkat pukul 7 malam dengan anggapan bahwa setelah sampai di Pacitan kami dapat sekedar nongkrong atau ngopi di sekitar alun-alunnya sebelum mencari tempat istirahat lalu menuju ke pantai esok paginya. 

Kita semua tahu bahwa liburan sesuai dengan rencana adalah sebuah keniscayaan bukan? Karena kami fokus “push rank” mobile legend dulu dan kebetulan salah satu kami belum datang ke titik kumpul, jadilah kami semua berangkat dari Jogja pukul 10 malam, dengan perkiraan waktu perjalan dari Jogja hingga ke Pacitan kurang lebih adalah 3 jam perjalanan, itu pun jika perjalannnaya lancar tentunya. Kami mengambil jalur perjalanan melalui daerah Wonosari, Gunung Kidul kemudian ke kawasan Semanu lalu terus lanjut hingga mencapai Pacitan.

Singkat kata kami sudah di pertengahan jalan menuju pacitan, kira kira setelah daerah Semanu, yang saya takutkan dari setiap perjalanan menggunakan mobil terjadi, yak! Mabuk. Seperti yang kita semua tahu ada beberapa jenis orang yang memang tidak bisa lama-lama numpang dalam sebuah kendaraan, entah itu karena motion sickness, bau stella yang aneh di dalam mobil atau memang karena memang kurang sehat aja. 

Ditengah-tengah perjalanan, salah satu diantara kami ada yang mabuk berkali-kali diperjalanan dan jadi bahan olok-olokan satu mobil karenanya dan sialnya orang itu adalah saya. Buat kawan-kawan saya sarainin sebelum bernagkat coba makan dulu, jangan buka jendela lebar-lebar nanti masuk angin dan jangan lupa bawa antimo biar dijalan tidur.

Akhirnya kami semua sampai di tujuan pertama yaitu pantai soge pagi hari setelah semalaman berkendara. Pantai soge ini adalah salah satu barisan pantai dijalur selatan pacitan yang terletak di hampir paling timur Pacitan. Ketika kami sampai di Pantai ini tidak terlihat ramai wisatawan yang sedang berlibur hanya ada kami dan beberapa warga lokal yang sedang mencari ikan di pinggiran pantai. Setelah tidur dan istirhat sebentar di musholla terdekat kami segera beranjak ke destinasi berikutnya, yaitu pantai Klayar.


dokpri
dokpri

Sekilas tantang Pantai Klayar, pantai ini merupakan satu dari sekian banyak barisan pantai di sepanjang jalur selatan Pacitan, dan yang paling terkenal diantara yang pantai lain. Dengan  hamparan pasir putih dan batu-batuan karang yang bertengger kokoh di bibir pantainya, salah satunya biasa dijuluki oleh warga sekitar sebagai batu “Sphinx” yang akhirnya menjadi ikon dan salah satu daya tarik dari Pantai Klayar.

Terik Matahari menyambut kedatangan kami setelah lama berkendara melewati lika-liku jalur selatan pacitan dari Pantai Soge yang terletak beberapa kilometer ke selatan Pantai Klayar. Jadi untuk memasuki wilayah pantai Klayar ini kami harus membayar biaya retribusi sebesar Rp15.000 per orangnya dah harga tersebut sudah termasuk biaya parkir mobil, setelah masuk kami segera mencari parkiran yang sekirannya teduh dari sinar matahari dan tidak terlalu jauh dari pantai, FYI saja jika kalian pertama kali ke Klayar jangan langsung parkir mobil di parkiran pertama, masuk aja dulu banyak lahan parkir yang lebih dekat ke pantai dibanding tempat parkir mobil yang pertama dan bila kalian bawa motor parkir aja langsung ke bawah di deket foodcourt persis di depan pantai

dokpri
dokpri

Setelah berganti pakaian, mengemasi barang dan tak lupa menyiapkan pancing, kami pun menuju pantai. Walaupun jarak tempat parkir kami paling dekat dengan pantai, ternyata jarak kami memang tidak sedekat itu, kami masih harus berjalan turun melalui tangga beberapa menit hingga mencapai pantai  Oh ya kalian juga bisa pakai jasa ojek offline bila mungkin kalian malas jalan dari parkiran mobil ke pantai. Kembali ke pantai, kami disambut oleh riuhnya suara para wisatawan yang sedang berlibur, walaupun weekdays dan liburan pun belum dekat, berbanding terbali dengan pantai soge yang pertama kami kunjungi. Apa mungkin Pantai Soge kurang promosi oleh pemerintah daerah? Hmm. Selayaknya pantai-pantai lain, Klayar juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lain di Indonesia, Iya betul, Penyewaan ATV! Yang sangat menarik perhatian mata kami  ketika pertama kali memasuki pantai.

dokpri
dokpri

Kami berada di pantai dan saat itu waktu menujukkan pukul 11.30 siang, saat yang sangat tepat untuk kami semua berenang di pantai. Jadi pantai ini terdapat 3 bagian yang pertama adalah bagian paling barat dekat dengan pintu masuk area paling bisa buat main air, yang kedua area tengah, banyak karang karangnya cocot buat yang gabut dan mau nyari ikan-ikan kecil disela karang, yang ketiga adalah yang paling timur pantai yang dipisahkan oleh batu-batuan karang yang besar banget, saran saya jangan renang disini selain karena sempit ombaknya entah kenapa besar dibanding yang paling selatan. Kalo kalian ngga mau basah-basahan ada juga tempat semacam gardu pandang yang ada di sebalah timur pantai. Tempat nya cocok banget buat kamu yang hanya mau lihat pemadangan pantai atau bahkan menunggu sunset, biaya masuknya hanya Rp3.000 dan kamu perlu menaiki sedikit anak tangga keatas untuk mencapai lokasinya.

Setelah puas main, kami beristirahat sejenak dipinggir pantai, dengan sebatang dan duabatang rokok kami mulai ngobrol dan menikmati suasana pantai Klayar ini, sembari memancing berharap ada ikan yang nyangkut di kail walaupun sepertinya nihil. Hal yang baru saya sadari adalah pantai ini cukup bersih untuk ukuran pantai terkenal yang ramai wisatawan, berbeda dengan pantai-pantai lain yang ramai. Padahal disana tak banyak tempat sampah yang saya temui, Apresisasi tertinggi untuk wisatawan yang mau  menjaga kebersihan lingkungan dimanapun berada, serta kepada pengelola ataupun pemerintah yang mengelola klayar tolong disediakan tempat sampah yang lebih banyak, biar kami ngga bingung gitu harus buang sampah dimana.

Waktu menunjukkan pukul 4 sore dan sudah saatnya bagi kami untuk berpamitan pada pantai klayar untuk kembali ke Jogja. Sayang sekali saya dan teman-teman tidak sempat menikamti sunset di pantai Klayar walaupun hanya tinggal beberapa jam lagi. Setelah selesai berkemas kamipun meluncur kembali ke kota kami tinggal Jogjakarta, banyak cerita seru dari perjalanan liburan saya kali ini, mulai dari mabok darat berkali-kali, tidur depan alfamart, hingga akhirnya ke pantai Klayar. Begitulah akhir cerita liburan saya dan kawan-kawan, maaf bila ada aslah kata. Sampai jumpa di liburan selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun