Mohon tunggu...
Rafi Hamdallah
Rafi Hamdallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Blog rangkuman materi perkuliahan Jurusan Manajemen Dakwah, UIN Jakarta Topik: filsafat, ilmu dakwah, dan tafsir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Dakwah dan Moralitas

22 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika dan dakwah dapat didefinisikan secara etimologis maupun terminologis.
Dimulai dari pengertian etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos
(; dalam bentuk tunggal) atau ta etha ( ; dalam bentuk jamak). Ethos memiliki
arti tempat tinggal, padang rumput, kandang, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan,
sikap, dan cara berpikir. Adapun dakwah secara etimologis merupakan bentuk masdar dari kata yad'u ()dan da'a () yang artinya adalah memanggil, mengundang, mengajak, menyeru,mendorong, dan memohon2.

Jadi, etika dakwah adalah aturan atau prinsip yang mengatur bagaimana seseorang berperilaku saat menyampaikan ajaran agama. Ini mencakup sikap baik, cara berkomunikasi, dan penghormatan terhadap orang lain.

Maka hal yang perlu diperhatikan dalam etika dakwah adalah bagaimana da'i maupun mad'u bisa mengetahui baik buruknya sikap yang ditunjukkan saat berdakwah. Perlu dicermati perbedaan etika dengan moral karena keduanya sama dalam konteks fungsi dalam sosial tetapi berbeda hakikat.

Terkait implikasi dari etika dakwah perlu dipahami dulu bahwasanya implikasi adalah akibat dari melakukan atau menyikapi suatu hal. Apakah dakwah yang disampaikan oleh da'i dengan etika dapat berefek terhadap psikologis dan pemahaman bagi para mad'unya. Implikasi tersebut bisa berupa diterimanya dakwah, suasana yang kondusif, pembawaan dakwah yang menyentuh akal dan qalbu, serta yang terpenting sesuai dengan lingkungan sosial di tempat tersebut.

Meskipun ada implikasi yang baik, etika dakwah juga memiliki tantangan. Bila dikaitkan dengan saat ini, tantangan terbesar dalam etika dakwah adalah kesalahpahaman atau misinformasi yang berimplikasi pada doktrin yang sesat, perasaan kurang puas, atau bahkan dakwah tersebut ditolak. Apalagi kecenderungan penggunaan media indormasi yang kurang selektif bisa memicu banyaknya konten-konten dakwah garis keras, diskriminasi, maupun intoleransi.

Oleh karena itu sangat diperlukan penerapan etika dakwah yang baik untuk kesuksesan dalam berdakwah.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun