Mohon tunggu...
Rafif Zaki
Rafif Zaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hallo, Saya Rafif akan menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Menjelahi Dunia Kopi: Panduan Pengolahan Biji dari Kebun ke Cangkir

13 Mei 2024   14:22 Diperbarui: 13 Mei 2024   14:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi, minuman yang menemani keseharian banyak orang, menyimpan perjalanan panjang dari kebun hingga cangkir. Di balik secangkir kopi yang nikmat, terdapat proses pengolahan rumit yang menentukan rasa dan aromanya. Artikel ini akan mengupas tuntas cara mengolah kopi dari biji, mulai dari panen hingga siap dinikmati.

Memulai Petualangan: Panen dan Petik Selektif

Perjalanan kopi dimulai dari kebun, di mana buah kopi yang ranum dipanen dengan tangan yang terampil. Petik selektif diterapkan untuk memilih hanya buah kopi yang matang sempurna, menjamin kualitas terbaik sejak awal. Buah kopi yang dipetik kemudian diklasifikasikan berdasarkan tingkat kematangan dan cacat, memastikan hanya buah terbaik yang diolah.

Langkah Pertama: Memisahkan Biji - Pengupasan dan Pencucian

Setelah panen, buah kopi harus segera diolah untuk mencegah fermentasi yang tidak diinginkan. Kulit luar buah kopi dipisahkan dengan dua metode utama:

  • Metode Basah: Buah kopi direndam dalam air selama 12-48 jam, memicu enzim alami yang melonggarkan kulit dan memudahkan pengupasan. Biji kopi yang dihasilkan, disebut "green bean" atau biji kopi hijau, kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan sisa pulp dan fermentasi.

  • Metode Kering: Buah kopi dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa minggu, kehilangan kandungan air hingga mencapai 10-12%. Kulit kopi yang kering dan rapuh kemudian dipisahkan dengan mesin pengupas, menghasilkan "parchment coffee" atau kopi perkamen.

Merajut Cita Rasa: Fermentasi dan Pencucian

Hanya metode pengolahan basah yang melibatkan tahap fermentasi. Biji kopi hijau direndam dalam tangki selama 12-72 jam, memungkinkan mikroorganisme alami memecah lendir dan menciptakan rasa yang kompleks. Biji kopi kemudian dicuci bersih untuk menghentikan fermentasi dan menghasilkan "washed coffee" atau kopi cuci.

Menuju Kesempurnaan: Pengeringan dan Penjemuran

Baik kopi cuci maupun kopi natural perlu dikeringkan untuk mencapai kadar air ideal sekitar 10-12%. Metode pengeringan yang umum digunakan:

  • Penjemuran Sinar Matahari: Biji kopi dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa minggu, dengan pengadukan berkala untuk memastikan pengeringan yang merata.

  • Pengeringan Mekanik: Biji kopi dikeringkan menggunakan mesin pengering dengan kontrol suhu dan kelembapan yang presisi, menghasilkan proses yang lebih cepat dan konsisten.

Mempercantik Rasa: Pengupasan dan Sortasi

Setelah kering, kopi natural perlu dikupas untuk memisahkan "parchment coffee" dari kulit perak yang tersisa. Sedangkan kopi cuci sudah tidak memiliki kulit perak. Biji kopi kemudian disortir berdasarkan ukuran, kepadatan, dan cacat untuk memastikan hanya biji kopi terbaik yang diolah selanjutnya.

Sentuhan Akhir: Sangrai dan Penggilingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun