Mohon tunggu...
Rafif Randika Noviendri
Rafif Randika Noviendri Mohon Tunggu... Lainnya - Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Saya menyukai berbagai artikel tentang sejarah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Lingkungan dalam Pembakaran Hutan di Amazon Brazil: Dalam Perspektif Green Theory

31 Mei 2024   11:36 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam konteks kebakaran hutan Amazon, green theory memberikan sudut pandang yang kritis terhadap aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Keserakahan manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam demi kepentingan ekonomi jangka pendek telah mengabaikan dampak jangka panjang yang ditimbulkan.

Green theory menganjurkan pendekatan , yang menempatkan alam sebagai pusat perhatian. Teori ini menganggap bahwa setiap kehidupan, baik manusia maupun non-manusia, memiliki nilai yang sama dan saling terkait dalam sebuah ekosistem yang kompleks. Pembakaran hutan Amazon tidak hanya merugikan spesies tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya, tetapi juga mengancam keseimbangan iklim global dan kelangsungan hidup umat manusia itu sendiri.

Salah satu prinsip utama dalam green theory adalah keberlanjutan (sustainability). Teori ini menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam agar dapat terus mendukung kehidupan generasi mendatang. Pembakaran hutan Amazon yang masif jelas bertentangan dengan prinsip ini, karena merusak ekosistem yang telah terbentuk selama ribuan tahun dan mempercepat laju pemanasan global.

Selain itu, green theory juga mengkritik sistem ekonomi kapitalis yang cenderung mengeksploitasi alam demi mencapai pertumbuhan yang tak terbatas. Teori ini menganjurkan sistem ekonomi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan memprioritaskan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan menjaga kelestarian alam.

Dalam konteks kebakaran hutan Amazon, green theory memberikan perspektif yang menekankan pentingnya menghargai nilai intrinsik alam dan mempraktikkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Teori ini mengajak manusia untuk meninjau kembali hubungan mereka dengan alam dan membangun masyarakat yang lebih harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

Dengan adanya individu-individu yang  teredukasi dan memiliki kesadaran untuk lebih memperhatikan permasalahan lingkungan dan tidak hanya menggunakan lingkungan sebagai sumber daya untuk kehidupan manusia, namun juga menjadi faktor yang harus dilindungi dan diperhatikan terutama di dalam kasus pembakaran hutan di Amazon ini. Karena jika dibiarkan, Amazon yang merupakan habitat alami hewan-hewan langka populasi nya akan menurun drastis, hingga dapat terancam punah.

Meskipun green theory mungkin terdengar idealis bagi sebagian orang, peristiwa seperti kebakaran hutan Amazon menunjukkan bahwa konsekuensi dari mengabaikan prinsip-prinsip ini dapat menjadi bencana bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, pandangan green theory patut dipertimbangkan dalam upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam agar kita dapat menghindari terjadinya kerusakan ekosistem. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun